
Bank Indonesia (BI) bersama TNI Angkatan Laut (AL) kembali menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Nasional ke-17 Tahun 2025 di wilayah Provinsi Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung hingga 20 Oktober 2025 ini menjadi bagian dari rangkaian nasional ke-17 dari 18 ekspedisi yang digelar di seluruh Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Ibrahim, menuturkan kegiatan ekspedisi ini merupakan bagian dari tugas strategis BI dalam menjaga ketersediaan uang Rupiah layak edar, terutama di wilayah 3T, yaitu Terdepan, Terluar, dan Terpencil.
Menggunakan KRI Makassar (590) sebagai armada pendukung utama, tahun ini kegiatan ekspedisi di wilayah Jawa Timur menyasar lima pulau terpencil, yakni Pulau Gili Genting, Gili Raja, Pegerungan Besar, Pagerungan Kecil, dan Goagoa.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang distribusi uang Rupiah, tetapi juga simbol kedaulatan ekonomi dan semangat kebangsaan,” ujar Ibrahim, Rabu (15/10).

Ibrahim melanjutkan, melalui ekspedisi ini, BI dan TNI AL berkomitmen mewujudkan kehadiran negara hingga ke pelosok wilayah yang sulit dijangkau sekalipun.
Selain melaksanakan penarikan uang lusuh melalui program clean money policy, ERB juga menjadi sarana edukasi kepada masyarakat tentang Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mata uang Rupiah bukan sekadar alat transaksi, melainkan simbol identitas dan kedaulatan bangsa.
Melalui kegiatan ini, BI juga menggencarkan digitalisasi sistem pembayaran melalui sosialisasi penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Langkah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat di wilayah kepulauan agar lebih mengenal transaksi non-tunai yang aman, efisien, dan inklusif.
Kegiatan sosial turut menjadi bagian dari ekspedisi ini. Bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, BI menyalurkan 500 paket sembako kepada masyarakat di setiap wilayah sasaran ekspedisi.
Bantuan tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat di daerah 3T yang masih menghadapi keterbatasan akses ekonomi.
Sinergi antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut dalam pelaksanaan ERB terbukti memberikan dampak ganda. Dari sisi pertahanan, TNI AL memastikan keamanan dan aksesibilitas ke wilayah terpencil, sementara dari sisi ekonomi, BI menjaga ketersediaan uang layak edar dan memperkuat fondasi ekonomi masyarakat setempat.
“Melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat, masyarakat di daerah 3T dapat merasakan langsung bahwa Bank Indonesia hadir dalam setiap makna Indonesia,” pungkasnya.