
Harga minyak dunia ditutup turun pada penutupan perdagangan Selasa (14/10). Hal ini dipengaruhi oleh faktor International Energy Agency yang menyebut akan ada surplus pasokan pada 2026 serta berlanjutnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Dikutip dari Reuters, Rabu (15/10) harga minyak mentah Brent turun 93 sen atau 1,5 persen menjadi USD 62,39 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1,3 persen atau 79 sen menjadi USD 58,70.
Kedua kontrak tersebut berada di level terendah dalam lima bulan. Pasar minyak dunia memang mengalami surplus yang lebih besar tahun depan, yakni sebanyak 4 juta barel per hari karena produsen OPEC+ meningkatkan produksi namun permintaan tetap lesu.
Selain itu, ketegangan tensi perang dagang antara China dengan AS juga menjadi faktornya. “Ketegangan terbaru antara AS dan China juga akan menjadi titik tekanan pada minyak mentah karena ekonomi China bisa dipertanyakan jika ketegangan terus meningkat,” kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Senin (13/10) bahwa Presiden AS Donald Trump tetap berkomitmen untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan bulan ini.
Meski begitu pada minggu lalu, China memperluas kontrol ekspor tanah jarang yang direspons Trump dengan mengancam tarif 100 persen serta pembatasan ekspor perangkat lunak mulai 1 November.
CPO
Dikutip dari laman resmi Barchart, harga CPO untuk kontrak November mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen. Dengan begitu, harga CPO berada di level MYR 4.424 per ton.
Batu Bara

Selain itu untuk batu bara, harga batu bara berjangka Newcastle justru mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Barchart, harga batu bara untuk kontrak November turun 0,52 persen ke level USD 105,55 per ton.
Nikel
Sementara itu, harga nikel juga mengalami penurunan. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, harga nikel turun 0,48 persen ke level USD 15.206 per ton.
Timah
Harga timah mengalami penurunan sebesar 1,24 persen. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, saat ini harga timah ada pada level USD 35.726 per ton.