
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyanjung sekutu dekatnya, Charlie Kirk sebagai ‘Martir untuk Kebenaran dan Kebebasan’. Hal itu disampaikan Trump di Gedung Putih, dalam acara pemberian medali penghargaan sipil tertinggi AS, Selasa (14/10).
Dilansir AFP, Trump memberikan Presidential Medal of Freedom kepada janda Kirk, Erika, yang berlinang air mata. Ia lalu menyandingkan Kirk–si aktivis sayap kanan itu, dengan Sokrates, Abraham Lincoln, Martin Luther hingga Santo Petrus.
“Anda memberi hadiah terbaik di hari ulang tahunnya,” kata Erika. Kebetulan, 14 Oktober adalah hari lahir Kirk.
Medali ini pernah juga diberikan ke penyanyi Bob Dylan, Bunda Theresa, hingga aktivis anti segregasi Rosa Parks.
Pada kesempatan itu, Trump juga berjanji untuk meningkatkan upayanya menindak tegas mereka yang diduga berada di balik pembunuhan Kirk; para kaum kiri Radikal.
“Usai pembunuhan Charlie Kirk, tak ada toleransi bagi kekerasan kaum radikal kiri, ekstremisme, dan teror,” kata Trump.
“Kita telah melakukannya pada kerumunan massa yang marah, dan kita tak akan membiarkan kota-kota kita tak aman,” lanjut Trump.
Bersamaan dengan itu, Kementerian Luar Negeri AS juga menolak visa dari 6 negara yang disebut ‘merayakan pembunuhan Charlie Kirk’.
Dalam sebuah unggahan di X, Kementerian Luar Negeri AS merilis negara-negara itu, yakni; Argentina, Afrika Selatan, Meksiko, Brasil dan Paraguay. Negara-negara ini menyebut Kirk ‘rasis’ atau ‘xenofobik’.
Sementara pembunuh Kirk, Tyler Robinson tengah menjalani sidang atas perbuatannya itu. Ia menghadapi hukuman mati, jika terbukti bersalah.