
Musisi Rayen Pono melaporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim Polri pada 23 April 2025 atas dugaan penghinaan terhadap marga Pono yang diubah menjadi ‘Porno’. Ketika disinggung mengenai menutup pintu damai, Rayen mengatakan sejak awal tidak ada narasi damai.
“Bukan menutup pintu damai, justru narasi damai itu enggak ada, apa yang mau ditutup. Pintunya saja enggak ada,” kata Rayen Pono di Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Rayen Pono mengungkapkan bahwa Ahmad Dhani telah meremehkan dirinya. Meski begitu, ia tidak menyimpan dendam kepada Dhani.
“Intinya, orang ini sudah meremehkan gue, mengecilkan gue. Orang itu yang tersisa cuma harga diri. Gue enggak dendam gimana sih, gue biasa aja. Justru gue enggak menganggap dia ada. Cuma ini orang meremehkan gue. Meremehkan, menganggap kecil gue,” tutur Rayen.

Menurut Rayen Pono, Ahmad Dhani dan dirinya sejajar. Dalam hal sebagai manusia dan musisi.
“Ahmad Dhani itu cuma musisi, kastanya sama kayak gue. Makanya waktu gue ngomong sejajar dengan Dhani kan, gue di-bully tuh. Padahal sejajarnya maksudnya gini, sebagai insan manusia, Dhani sama gue, sama-sama musisi, sama-sama bikin lagu, sama-sama manggung ya,” ucap Rayen.
Mengenai lagu ciptaan Dhani yang lebih banyak dikenal publik, menurut Rayen, itu merupakan urusan lain.
“Gue juga punya bobot popularitas walaupun tidak sebesar Ahmad Dhani,” ungkap Rayen.

Rayen Pono soal Laporkan Ahmad Dhani
Rayen Pono melaporkan Ahmad Dhani yang juga merupakan politikus Partai Gerindra, ke polisi atas dugaan penghinaan terhadap suku, ras, dan etnis, serta pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Laporan itu awalnya dimasukkan ke Bareskrim Polri. Setelah itu, Bareskrim melimpahkannya ke Polda Metro Jaya.
Ahmad Dhani diduga menyebut nama Rayen Pono menjadi ‘Rayen Porno’ dalam sebuah debat publik terkait hak cipta. Hal ini yang membuat Rayen melaporkan Dhani ke polisi.
Polisi telah mengklarifikasi Rayen terkait laporannya. Mereka juga telah memeriksa sejumlah saksi, salah satunya Sammy Simorangkir.
Ahmad Dhani sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Rayen Pono, sesuai sanksi dari MKD DPR RI. Ia mengaku tidak bermaksud untuk merendahkan marga Pono.
“Saya sebagai anggota DPR meminta maaf kepada pelapor. Saya slip of the tounge, salah mengucapkan,” kata Dhani di DPR RI, Jakarta, Rabu (7/5).