
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) diperingati setiap tanggal 15 Oktober. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kota Surabaya Syaiful Bachri, mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan tangan.
Ia menyebut peringatan ini merupakan inisiatif lembaga-lembaga PBB seperti WHO dan UNICEF, untuk mendorong kebiasaan mencuci tangan pakai sabun di seluruh dunia.
“Kampanye ini menjadi upaya global dalam membangun kesadaran hidup sehat di masyarakat. Melalui gerakan sederhana, jutaan orang di seluruh dunia diharapkan rutin mencuci tangan dengan sabun,” ungkapnya kepada Basra, Rabu (15/10).
Syaiful menilai, kebiasaan baik ini kini mulai memudar. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya kegiatan cuci tangan gencar dilakukan oleh berbagai lembaga, termasuk sekolah dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi.
Ia menegaskan, mencuci tangan merupakan bagian dari pemenuhan 10 hak dasar anak yang wajib diperoleh oleh setiap anak Indonesia. Kesehatan menjadi hak yang harus dijaga dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Komnas PA Surabaya juga mengimbau seluruh stakeholder untuk kembali menanamkan budaya mencuci tangan. Kebersihan tangan diyakini mampu mencegah berbagai penyakit yang mudah menyerang anak-anak akibat rendahnya kebersihan lingkungan,” ucapnya.
Syaiful menambahkan, masa pancaroba seperti sekarang meningkatkan risiko penularan penyakit. Diare dan infeksi lain dapat muncul karena daya tahan tubuh anak menurun serta kebersihan yang diabaikan.
“Tahun 2025, WHO turut menyoroti pentingnya praktik kebersihan tangan yang benar. Termasuk penggunaan sarung pelindung tangan sebagai bagian dari perilaku menjaga kesehatan,” ujarnya.
Inisiatif global ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar tetap menjaga tangan bersih. Kebiasaan tersebut penting diterapkan terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap berbagai penyakit.