
Area pembuangan sampah liar di tepi Jalan Ring Road Utara Sleman, tepatnya di kawasan Kronggahan, kini tertutup sepenuhnya. Jalan kecil yang sebelumnya menjadi satu-satunya akses masuk ke lokasi tersebut telah ditutup menggunakan pagar seng.
Pantauan jurnalis Pandangan Jogja pada Jumat (10/10) lalu, jalan itu masih terbuka dan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Namun saat dicek kembali Senin (13/10), seluruh akses sudah tertutup rapat.
Meski tertutup, tumpukan sampah di dalam area masih terlihat dari celah seng. Bau menyengat masih tercium dari luar pagar.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Sugeng Riyanta, menegaskan bahwa penutupan jalan tersebut bukan dilakukan oleh pihaknya. Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang menutup akses ke lokasi tersebut.
“Beberapa waktu lalu teman kami DLH Sleman melakukan pemantauan di lokasi pada Sabtu, sudah tertutup seng,” kata Sugeng saat dihubungi, Senin (13/10).
Sugeng menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima DLH Sleman, tanah tempat tumpukan sampah itu merupakan milik perusahaan swasta yang disebut akan dibeli oleh pemerintah pusat.
“Informasi tanah milik PT, baru mau dibeli PJN. Kondisi pintu masuk ditutup seng galvalum permanen dan tidak bisa dibuka,” ujarnya.
DLH Sleman kini melakukan klarifikasi dan koordinasi dengan pihak kalurahan Trihanggo, termasuk perangkat dukuh setempat, untuk memastikan siapa pihak yang membuang maupun menutup lokasi tersebut.

Sebelumnya, Pandangan Jogja melaporkan adanya tumpukan sampah liar di pinggir Jalan Ringroad Utara, sekitar 390 meter dari perempatan lampu merah Kronggahan. Sampah organik dan non-organik terlihat bercampur, mulai dari pakaian bekas hingga limbah rumah tangga yang dibungkus plastik dan karung.
Bau sampah tercium hingga radius 50 meter pada malam hari, dan kawanan lalat tampak mengerubungi area tersebut. Berdasarkan laporan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Persampahan, tidak ada tambahan sampah baru sejak awal Oktober.
“Informasi dari UPTD Pelayanan Persampahan, 3 Oktober sampai tengah malam tidak ada tambahan sampah lagi,” kata Sugeng pada wawancara sebelumnya (10/10).