
Tumbuh kembang anak sangat ditentukan dari periode 1.000 hari pertama kehidupan mereka. Beragam stimulasi sudah bisa diterapkan bahkan sejak bayi baru lahir. Dan salah satu stimulasi yang mudah tetapi memiliki dampak yang luar biasa bagi perkembangan si kecil adalah membacakan buku.
Ya Moms, membacakan buku sejak usia bayi memiliki beragam manfaat, khususnya bagi perkembangan otak si kecil.
“1.000 hari pertama adalah waktu yang sangat berharga bagi perkembangan otak. Dan khususnya mendongeng, ada banyak penelitian tentang tu. Misalnya, mendongeng membantu menciptakan koneksi baru di otak yang berkaitan dengan perkembangan bahasa dan imajinasi visual,” kata psikolog anak sekaligus Co-Founder Learning Time, Darien Suria B.Sc, dalam acara launching Learning Time Storytelling Series di MoJa Museum GBK, Sabtu (11/10).
Selain itu, penelitian juga mengungkap rutin membacakan cerita juga memungkinkan bayi mempelajari banyak kata, yang dapat memengaruhi kemampuan bicaranya di kemudian hari.

“Dan ada penelitian yang sangat menarik menunjukkan, orang tua yang membacakan buku kepada bayi setiap hari, dari usia 0-4 tahun, maka bayi mereka akan terpapar 1 juta kata lebih banyak daripada yang tidak [dibacakan buku]. Jadi, bayangkan 1 juta kata itu akan sangat berdampak pada perkembangan otak anak,” jelas dia.
Lewat mendongeng juga, si kecil akan belajar berbagai macam makna dari kata-kata yang diucapkan oleh orang tuanya. Ini merupakan salah satu fondasi literasi terpenting untuk masa depan anak.
Di kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof. Dr. Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, mengungkapkan bahwa kegiatan mendongeng juga bisa menjadi salah satu cara menciptakan komunikasi yang efektif di keluarga.
“Karena anak zaman now banyak bermasalah karena sering tidak ada komunikasi yang efektif. Tidak ada dialog, tidak ada persepsi yang sama karena komunikasi tidak dibiasakan, tidak dijalin, sejak usia dini. Dan usia ini, tentu melalui kegiatan mendongeng dan bercerita, selain memberikan hiburan dan pendidikan, juga bisa memperkenalkan literasi pada anak,” ungkap Kak Seto.

Agar kegiatan mendongeng lebih seru dan menyenangkan bagi bayi, maka Anda bisa bisa melakukannya dengan lebih kreatif. Misalnya, dengan menambahkan gerakan atau berbicara dengan nada-nada bicara sesuai karakter atau tokohnya.
“Tapi yang paling penting juga, ingatlah ayah bunda waktu mendongeng harus ada kekuatan C-I-N-T-A. Jadi nomor satu bahasa kita adalah dengan senyum. Dengan memposisikan sebagai sahabat anak, teman anak, jadi suasananya penuh nilai-nilai persahabatan. Biar ke depan, anak-anak akan sangat merindukan kenangan-kenangan indah ini,” tutur Kak Seto.
Learning Time Luncurkan Storytelling Series untuk Optimalkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Dalam menciptakan lebih banyak momen mendongeng, Learning Time meluncurkan Storytelling Series yang ditulis langsung oleh Co-Founder Learning Time, Darien Suria B.Sc, Child Psychology, yang bekerja sama dengan para expert pendidikan anak usia dini. Lewat Storytelling Series ini diharapkan anak bisa mendapatkan stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangan, dan disertai panduan untuk memberdayakan orang tua agar lebih percaya diri dalam membangun rutinitas bercerita bersama anak.
Learning Time Storytelling Series diluncurkan dalam 2 kategori usia, yakni Series One yang diperuntukkan bagi bayi 0+ months dan Series Two yang diperuntukkan bagi anak 12+ months. Series ini telah disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak untuk memastikan stimulasi yang tepat, serta disesuaikan dengan pendekatan psikologi.

Pada seri usia 0–12 bulan, buku dibuat lebih sederhana, dengan gambar kontras tinggi, teks pendek dan berulang, serta elemen interaktif sederhana seperti flap atau tekstur yang bisa diraba.
Sedangkan untuk seri usia 12 bulan ke atas, buku menjadi lebih panjang dan interaktif, memperkenalkan konsep-konsep dasar seperti hewan, berhitung, dan sebagainya, dengan elemen bermain yang lebih seru untuk menarik perhatian anak.
Setiap seri buku disertai dengan buku panduan untuk orang tua, tips mendongeng dari para ahli, serta teks bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris) yang mudah diikuti untuk membantu orang tua membangun kepercayaan diri dalam mendongeng.
Darien menjelaskan, faktanya penelitian menunjukkan orang tua yang lebih percaya diri saat membacakan cerita, cenderung lebih sering membaca untuk anaknya. Jadi, Learning Time memperkenalkan konsep ‘Read with Confidence’ untuk membantu orang tua merasa lebih percaya diri dengan skill storytelling-nya.
“Buku merupakan pendukung penting, namun pahlawan sesungguhnya dalam waktu bercerita adalah orang tua itu sendiri. Melalui seri ini, kami ingin membantu orang tua merasa lebih percaya diri dan menikmati momen bercerita bersama anak,” tutupnya
Nah Moms, Learning Time juga berkolaborasi dengan Happy Hearts Indonesia dengan menghadirkan program donasi satu buku di setiap pembelian set “Learning Time Storytelling Series”. Buku hasil donasi akan dikirimkan ke sejumlah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) binaan Happy Hearts di berbagai pelosok Indonesia. Anda berkesempatan mengikuti program donasi ini selama masa preorder berlangsung hingga hari peluncuran, 24 Oktober 2025.