BerandaKanvas Budaya, Ketika Fashion...

Kanvas Budaya, Ketika Fashion Bertemu Pemberdayaan Pendidikan

Fashion show Kanvas Budaya di Senayan City pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN
Fashion show Kanvas Budaya di Senayan City pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN

Industri high fashion yang diisi oleh para desainer berbakat dikenal akan prestisenya. Namun, apa jadinya jika dunia fashion bertemu dengan pemberdayaan pendidikan? Kolaborasi dua dunia inilah yang berusaha diwujudkan oleh Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) atau Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) dengan menggandeng Andien Aisyah Foundation lewat ajang Kanvas Budaya.

Sebanyak 25 anggota IPMI menuangkan kreativitas, bakat, dan semangat mereka ke dalam karya fesyen yang ditampilkan di fashion show Kanvas Budaya. Rancangan dari nama-nama seperti Wilsen Willim, Hian Tjen, Ivan Gunawan, sampai Mel Ahyar menghiasi panggung runway di Senayan City pada Kamis (25/09).

Penonton bisa berdonasi lewat silent auction

Fashion show Kanvas Budaya di Senayan City pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN
Fashion show Kanvas Budaya di Senayan City pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN

Fashion show Kanvas Budaya menerapkan sistem donasi yang menarik, yakni memberikan pengalaman silent auction untuk penonton. Acara dibuka dengan pidato singkat dari Andien Aisyah, dilanjutkan dengan fashion show 25 rancangan dari 25 desainer, dan silent auction yang memungkinkan pengunjung melihat secara dekat rancangan yang ingin ditawar serta berbincang langsung dengan para desainer.

Penonton dan peserta lelang bisa menawarkan lelang dengan menuliskan angka untuk rancangan yang diinginkan dimulai dari harga 5 juta rupiah, lalu kertas lelang dimasukkan ke dalam boks yang sudah disediakan oleh penyelenggara.

Hasil lelang akan sepenuhnya didonasikan untuk pemberdayaan pendidikan

Andien Aisyah di fashion show Kanvas Budaya pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN
Andien Aisyah di fashion show Kanvas Budaya pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN

Hasil lelang dari 25 rancangan para desainer akan sepenuhnya didonasikan untuk mendukung pendirian sekolah baru Sekolah Anak Percaya di Kampung Apung Muara Angke melalui Andien Aisyah Foundation. Di acara tersebut, Andien Aisyah selaku founder Andien Aisyah Foundation turut hadir dan memberikan pidato pembuka. Ia menceritakan latar belakang yang memotivasi dirinya untuk mendirikan yayasan miliknya, salah satunya adalah kesenjangan ekonomi, pendidikan, dan sosial yang ia amati terjadi di Jakarta.

“Beberapa tahun lalu saya sempat berjalan di Kampung Pemulung, lalu saya mendapati di situ ada anak-anak yang sedang duduk-duduk yang seharusnya itu ada di waktu sekolah,” tutur Andien.

Harapannya dana yang terkumpul bisa memberikan pendidikan yang dibutuhkan bagi anak-anak dan orang dewasa putus sekolah untuk membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik. Dengan berpartisipasi di lelang, peserta lelang bukan hanya akan memperoleh karya desainer eksklusif, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan pemberdayaan pendidikan.

Wilsen Willim bersama model yang mengenakan rancangannya untuk fashion show Kanvas Budaya di Senayan City pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN
Wilsen Willim bersama model yang mengenakan rancangannya untuk fashion show Kanvas Budaya di Senayan City pada Kamis (25/09). Foto: kumparanWOMAN

Wilsen Willim, desainer yang turut berpartisipasi dalam helatan Kanvas Budaya, berharap hasil lelang rancangannya bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ia pun menjelaskan bahwa luxury fashion bukan hanya soal mencari keuntungan, industri ini juga punya peran untuk memberdayakan lingkungan sekitar.

“Kita itu kan seniman, dan fakta bahwa kita main luxury itu sangat menunjukkan bahwa kita passionate about what we do, dan kita berharap juga apa yang kita lakukan bisa ada dampak sosialnya di sekitar, including education specifically,” tutur Wilsen ketika diwawancarai oleh kumparanWOMAN.

Wilsen juga menambahkan luxury fashion dan pendidikan itu berjalan berdampingan. “Karena kita itu butuh pendidikan yang tinggi untuk menciptakan karya yang luar biasa,” pungkasnya.

Penulis: Zulfa Salman

BACA JUGA: Rayakan Hari Kartini, Wilsen Willim Rilis Koleksi Beskap Berdesain Modern

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Sejumlah Langkah Pemprov Kepri Mencegah Korupsi

PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melaksanakan sejumlah langkah strategis dalam...

Lestari Moerdijat: Tanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan Generasi Muda untuk Perkuat Bingkai NKRI

BINGKAI Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus diperkuat dengan menanamkan...

Kapolres Grobogan Ungkap Hasil Penyelidikan Kasus Kematian Siswa SMPN 1 Geyer

KEPOLISIAN Resor (Polres) Grobogan terus mendalami kasus kematian siswa SMP Negeri...

Suporter Sriwijaya FC Dukung Manajemen Klub Menonaktifkan Pelatih

Ketua suporter SFC di antaranya Sriwijaya Mania (S-MAN), Singa Mania dan...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Sejumlah Langkah Pemprov Kepri Mencegah Korupsi

PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melaksanakan sejumlah langkah strategis dalam memperkuat pencegahan korupsi.

Lestari Moerdijat: Tanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan Generasi Muda untuk Perkuat Bingkai NKRI

BINGKAI Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus diperkuat dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda dan membangkitkan semangat Sumpah Pemuda. 

Kapolres Grobogan Ungkap Hasil Penyelidikan Kasus Kematian Siswa SMPN 1 Geyer

KEPOLISIAN Resor (Polres) Grobogan terus mendalami kasus kematian siswa SMP Negeri 1 Geyer berinisial ABP, 12, yang diduga akibat perundungan (bullying).

Suporter Sriwijaya FC Dukung Manajemen Klub Menonaktifkan Pelatih

Ketua suporter SFC di antaranya Sriwijaya Mania (S-MAN), Singa Mania dan Ultras Palembang (UP) mendukung sikap tegas manajemen perihal menonaktifkan pelatih. Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah, mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh keputusan tersebut. Ia juga mengungkap bahwa sebelum adanya peristiwa ini, mereka sudah berharap pelatih dicopot. "Kami dari...

3 Beauty Influencer Lokal Favorit teman kumparan, Keren dan Menginspirasi

Industri kecantikan berkembang sangat masif beberapa tahun belakangan ini. Ada banyak hal yang mempengaruhi perkembangan itu, salah satunya kemunculan beauty influencer di hampir semua platform media sosial. Menariknya, beauty influencer itu datang dari berbagai latar belakang. Ada yang memang berprofesi sebagai Make Up Artist (MUA), dokter kulit, pekerja...

Moa Raksasa Selandia Baru akan Dihidupkan Kembali: Realita atau Fantasi?

Colossal Biosciences mengumumkan rencana untuk "menghidupkan kembali" moa Selandia Baru, burung punah terbesar dan paling ikonik di dunia.

Pameran Keterbukaan Informasi Publik 2025 Resmi Dibuka

Mengusung tema “Membangun Akses Informasi untuk Kemandirian Indonesia dan Berdaya Saing Global,” pameran ini diharapkan menjadi ruang interaktif antara pemerintah, badan publik

Hasil Jepang vs Brasil: Samurai Biru Taklukan Selecao 3-2

Dua gol trsebut diciptakan oleh Paulo Henrique pada menit ke-26 dan Gabriel Martinelli di menit ke-32.

Industri Kripto Berpotensi Dorong Pertumbuhan PDB hingga Rp260 Triliun

Aftech menyambut positif hasil studi terbaru dari LPEM FEB UI yang mengungkapkan besarnya potensi ekonomi dari perdagangan aset kripto di Indonesia.

Wamensos Sebut Sekolah Rakyat Harapan Baru bagi Masyarakat Rentan

Wamensos Agus Jabo menegaskan komitmen pemerintah untuk pengentasan kemiskinan melalui Sekolah Rakyat, mendukung pendidikan anak-anak kurang mampu.

Mensos Sebut Beberapa Siswa SR Akan Terima Beasiswa dan Jaminan Kerja

Mensos Gus Ipul mengumumkan beasiswa dan jaminan pekerjaan untuk siswa Sekolah Rakyat, perkuat pendidikan dan kemandirian siswa.

Kepsek SMA di Lebak Keplak Siswa Merokok, Terancam Dinonaktifkan

Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Pitri, terancam dinonaktifkan setelah menampar siswa yang merokok. Protes siswa dan penyelidikan sedang berlangsung.