BerandaCak Imin: Renovasi Ponpes...

Cak Imin: Renovasi Ponpes Al Khoziny Layak Dibantu APBN

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (tengah) menyampaikan paparan materi saat menghadiri dialog terbuka dan kuliah umum di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (19/6/2025).  Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (tengah) menyampaikan paparan materi saat menghadiri dialog terbuka dan kuliah umum di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (19/6/2025). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkap renovasi pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny yang ambruk di Sidoarjo layak dibantu APBN. Hal ini karena jumlah santri di sana menurutnya lumayan banyak.

Sebelumnya, pemerintah bakal mengaudit dan memperbaiki bangunan pondok pesantren yang dinilai rawan. Dana untuk mengaudit dan memperbaiki bangunan tersebut berasal dari APBN.

Al Khoziny ini layak dibantu APBN karena ya kalau jumlah santrinya 1.900, mau sekolah di mana? Mau dibiarkan di tenda? Pemerintah mau diam saja?” kata Cak Imin di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat pada Selasa (14/10).

Selain itu, Cak Imin juga merespons adanya kritik terkait penggunaan APBN untuk renovasi ponpes tersebut. Menurutnya, pihak yang memberi kritik seharusnya membuka mata masih ada anak bangsa yang membutuhkan pertolongan terkait pembelajaran.

“Jadi tolong dibuka mata bahwa yang kita tolong adalah anak-anak negeri yang sedang belajar. Sehingga saya sangat tidak habis pikir yang dikritik kok upaya pemerintah yang sedang melindungi anak yang sedang belajar dan tidak ada tempat belajar. Nanti kalau kita tidak melakukan sesuatu marah juga, kan aneh ya. Makanya itu harus menjadi kesadaran kita bersama,” ujarnya.

Terlihat beberapa pilar putih bangunan depan asrama putra Ponpes Al-Khoziny, renggang tak menempel di bangunan. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Terlihat beberapa pilar putih bangunan depan asrama putra Ponpes Al-Khoziny, renggang tak menempel di bangunan. Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Nantinya Cak Imin juga membuka kemungkinan adanya pesantren-pesantren lain yang turut mendapatkan bantuan terkait pembangunan dari pemerintah. Ia juga menjelaskan kriteria-kriteria pesantren yang bisa mendapatkan bantuan.

“Yang akan mendapatkan prioritas bantuan dari presiden itu adalah satu, yang rawan. Yang kedua, untuk prioritas pertama jumlah siswanya di atas seribu orang dan yang ketiga, yang memang betul-betul tidak mampu untuk meneruskan bangunan itu. Ini kehadiran pemerintah,” kata Cak Imin.

Bantuan tersebut, menurut Cak Imin, menjadi upaya pemerintah karena pemerintah tak ingin ada anak yang belajar dalam kondisi rawan dan memiliki risiko dari lingkungan pendidikan khususnya terkait dengan bangunan.

Saat ini, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Mendagri, Menteri PU dan Menteri Agama juga mendukung pemberian insentif dan pembebasan retribusi layanan teknis. Hal ini juga selaras dengan UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di mana pada Pasal 156 Ayat 1 beleid tersebut menyatakan Pemerintah Daerah bisa memberikan insentif dan pembebasan retribusi untuk mendorong kegiatan sosial, keagamaan, pendidikan atau investasi tertentu.

Anggota Basarnas membacakan doa untuk korban bangunan mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
Anggota Basarnas membacakan doa untuk korban bangunan mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO

Cak Imin juga sempat menyampaikan 80 persen santri yang berada di pesantren kebanyakan berasal dari keluarga dari klasifikasi ekonomi desil 1 dan desil 2. Hal ini karena biaya pendidikan di pesantren disebut lebih murah. Namun, pesantren mengalami berbagai tantangan, hal ini karena selama ini pesantren memiliki keunikan yakni beroperasi secara mandiri dan tidak menerima bantuan pemerintah.

“Karena memang jangkauan, ada juga yang bersifat prinsip pesantren yang tidak mau dibantu,” ujar Cak Imin.

Ia memberi contoh pesantren yang memiliki prinsip tak mau dibantu dengan pesantren-pesantren yang dimiliki oleh mantan presiden KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

“Pesantren-pesantren Gus Dur sampai hari ini, yang ada di mana-mana punya Gus Dur, kala Gus Dur presiden pun tidak pernah mau menerima bantuan dari pemerintah. Itu contoh bagaimana keunikan pesantren yang hampir hari ini juga masih banyak yang ingin mandiri,” ujarnya.

Meski ada pesantren yang berprinsip mandiri, menurut Cak Imin pemerintah khususnya pemerintah daerah tetap perlu untuk mengambil langkah-langkah pro aktif. Hal ini karena di sisi lain, masih banyak pesantren yang tidak mengerti syarat-syarat teknis yang diperlukan untuk membangun bangunan seperti Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Sejumlah Langkah Pemprov Kepri Mencegah Korupsi

PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melaksanakan sejumlah langkah strategis dalam...

Lestari Moerdijat: Tanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan Generasi Muda untuk Perkuat Bingkai NKRI

BINGKAI Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus diperkuat dengan menanamkan...

Kapolres Grobogan Ungkap Hasil Penyelidikan Kasus Kematian Siswa SMPN 1 Geyer

KEPOLISIAN Resor (Polres) Grobogan terus mendalami kasus kematian siswa SMP Negeri...

Dinonaktifkan Manajemen Klub, Pelatih Sriwijaya FC: Saya Menerima

Pelatih Sriwijaya FC (SFC), Achmad Zulkifli, akhirnya buka suara soal dirinya...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Sejumlah Langkah Pemprov Kepri Mencegah Korupsi

PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melaksanakan sejumlah langkah strategis dalam memperkuat pencegahan korupsi.

Lestari Moerdijat: Tanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan Generasi Muda untuk Perkuat Bingkai NKRI

BINGKAI Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus diperkuat dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda dan membangkitkan semangat Sumpah Pemuda. 

Kapolres Grobogan Ungkap Hasil Penyelidikan Kasus Kematian Siswa SMPN 1 Geyer

KEPOLISIAN Resor (Polres) Grobogan terus mendalami kasus kematian siswa SMP Negeri 1 Geyer berinisial ABP, 12, yang diduga akibat perundungan (bullying).

Dinonaktifkan Manajemen Klub, Pelatih Sriwijaya FC: Saya Menerima

Pelatih Sriwijaya FC (SFC), Achmad Zulkifli, akhirnya buka suara soal dirinya yang dinonaktifkan oleh pihak manajemen. Ia menganggap bahwa hal ini adalah masalah komunikasi saja. "Telah menjadi keputusan manajemen dan saya support, saya harus menerima apapun keputusan dari mereka. Mungkin mereka punya pandangan yang lain," ujar Zulkifli. Kemudian, ia...

Hokky Caraka Ungkap Alasan Timnas U-23 Masih Kesulitan Cetak Gol

Penyerang Timnas U-23, Hokky Caraka, mengakui bahwa 'Garuda Muda' memang masih mengalami kesulitan mencetak gol. Ia juga menegaskan bahwa timnya masih perlu melakukan banyak pembenahan setelah ditahan 1-1 oleh India dalam laga uji coba kedua di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, pada Senin (13/10). Timnas Indonesia U-23 menutup rangkaian...

Generasi Rentan dan #KaburAjaDulu: Potret Ketidakpastian di Ujung Harapan

Bagi banyak anak muda hari ini, bekerja di dunia digital terlihat menjanjikan. Generasi rentan di era digital kini menjadi wajah baru di kalangan pekerja muda Indonesia. Jam kerja fleksibel, bisa dari mana saja, dan peluangnya seolah tak terbatas. Tapi di balik layar laptop dan koneksi internet yang cepat,...

Kementerian ESDM Ungkap Mandatori Etanol 10 Persen di BBM Berlaku 2028

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penerapan kewajiban atau mandatori campuran bioetanol 10 persen (E10) pada bensin (gasoline) mulai berlaku pada 2028. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, mengatakan Kementerian ESDM tengah membahas Keputusan Menteri (Kepmen) terkait pentahapan mandatori bioetanol. "Nanti...

Suporter Sriwijaya FC Dukung Manajemen Klub Menonaktifkan Pelatih

Ketua suporter SFC di antaranya Sriwijaya Mania (S-MAN), Singa Mania dan Ultras Palembang (UP) mendukung sikap tegas manajemen perihal menonaktifkan pelatih. Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah, mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh keputusan tersebut. Ia juga mengungkap bahwa sebelum adanya peristiwa ini, mereka sudah berharap pelatih dicopot. "Kami dari...

3 Beauty Influencer Lokal Favorit teman kumparan, Keren dan Menginspirasi

Industri kecantikan berkembang sangat masif beberapa tahun belakangan ini. Ada banyak hal yang mempengaruhi perkembangan itu, salah satunya kemunculan beauty influencer di hampir semua platform media sosial. Menariknya, beauty influencer itu datang dari berbagai latar belakang. Ada yang memang berprofesi sebagai Make Up Artist (MUA), dokter kulit, pekerja...

Rekrutmen BPJS Kesehatan Khusus Dokter: Syarat hingga Ketentuan Daftar

BPJS Kesehatan membuka rekrutmen dan seleksi pegawai tetap golongan karier khusus dokter. Pendaftaran mulai 14 Oktober 2025 sampai 12 November 2025.

Moa Raksasa Selandia Baru akan Dihidupkan Kembali: Realita atau Fantasi?

Colossal Biosciences mengumumkan rencana untuk "menghidupkan kembali" moa Selandia Baru, burung punah terbesar dan paling ikonik di dunia.

Pameran Keterbukaan Informasi Publik 2025 Resmi Dibuka

Mengusung tema “Membangun Akses Informasi untuk Kemandirian Indonesia dan Berdaya Saing Global,” pameran ini diharapkan menjadi ruang interaktif antara pemerintah, badan publik