
Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) bakal memberi pelatihan konstruksi bagi santri. Hal tersebut agar pembangunan gedung pesantren yang melibatkan santri bisa sesuai standar.
Menteri PU Dody Hanggodo menilai keterlibatan santri dalam pembangunan pesantren sebagai bagian dari kebudayaan gotong royong dan diharap tak hilang.
“Insyaallah PU akan melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi. Itu for free sehingga semangat gotong royong, kami sangat-sangat berharap agar semangat gotong royong ini berubah menjadi keahlian yang diakui,” kata Dody di Kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat pada Selasa (14/10).
Dody telah menandatangani kesepakatan Kementerian PU, Kemendagri, Kemenag dan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (PM) tentang penyelenggaraan infrastruktur pendidikan pesantren di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat. Ia memastikan Pemerintah Daerah (Pemda) akan diperkuat perannya dalam membangun pesantren.
“Hari ini kita ingin memperkuat peran Pemda sebagai ujung tombak pembangunan agar setiap pesantren sekecil apa pun mendapat perhatian dari kita semua. Mulai dari proses perizinan, sertifikasi bangunan sampai bantuan teknis. Semua sekarang kita bisa lakukan dari daerah. Kami di pusat Kementerian PU siap senang dasar membantu,” ujar Dody.
Kesepakatan tersebut meliputi pertukaran data dan informasi pesantren di bawah binaan Kemenag, dukungan teknis keandalan bangunan, fasilitasi perizinan terkait bangunan gedung, koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan infrastruktur pendidikan pesantren dan koordinasi pembinaan dan pengawasan penertiban Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk infrastruktur pesantren.
Sampai saat ini, Dody mencatat dari 42.000 pondok pesantren di seluruh Indonesia, baru ada 51 yang memiliki PBG. Untuk itu, Dody saat ini sedang melakukan asesmen bangunan gedung pesantren di 8 provinsi.
Asesmen tersebut dilakukan di Jawa Barat sebanyak 13.005 bangunan, Jawa Timur .347 bangunan, Banten 6.776 bangunan, Jawa Tengah 5.384 bangunan dan Aceh 7.925 bangunan. Selain itu asesmen juga dilakukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Dari langkah itu, assesment terhadap 80 bangunan ditarget dapat rampung pada Desember 2025.
“Sebanyak 80 pesantren besar yang kami jadikan contoh bukan untuk mencari kesalahan. Tapi membangun pembelajaran bersama dan bagaimana membuat ruang belajar yang kuat, yang sejuk, dan aman bagi seluruh santri,” kata Dody.
Kementerian PU juga membuka Hotline 158 atau WhatsApp Centre di nomor 081510000158. Pada layanan itu, pesantren bisa melakukan konsultasi dan asesmen keandalan bangunan serta konsultasi terkait PBG. Konsultasi juga bisa dilakukan secara gratis.