
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Hafidz Muksin menyampaikan bahwa tahun ini untuk pertama kalinya bahasa Indonesia akan digaungkan dalam Sidang Umum UNESCO. Ia menyebut momentum tersebut sebagai babak baru penginternasionalan bahasa Indonesia.
“Benar, Insya Allah di tahun ini kali pertama bahasa Indonesia akan digaungkan dalam sidang umum UNESCO,” ujar Hafidz dalam diskusi publik di Kompleks Kemendikdasmen, Jakarta pada Selasa (14/10).
Ia menambahkan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti akan memulai babak baru dengan mengumandangkan bahasa Indonesia di forum internasional itu.
Hafidz menekankan, ini memperkuat peran dan fungsi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam melaksanakan tugas pengembangan, pembinaan, pelindungan, serta pendidikan bahasa dan kesastraan.
“Alhamdulillah ini sebagai salah satu penguat kita semua, bahasa Indonesia kini telah diakui sebagai bahasa resmi pada sidang umum UNESCO,” katanya.
Hafidz menyebut langkah itu sekaligus menegaskan posisi bahasa Indonesia yang semakin diakui secara global.
Selain melalui forum internasional, Hafidz menyampaikan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia juga telah diajarkan di berbagai negara. “Sebagai informasi saja, bahasa Indonesia telah diajarkan di 57 negara di dunia,” ucapnya.
Perkembangan itu, kata Hafidz, menjadi tahapan penting agar bahasa Indonesia dapat setara dengan bahasa lain yang sudah diajarkan secara luas di dunia. Ia mencontohkan, bahasa Inggris yang termasuk telah diajarkan di sekolah-sekolah di berbagai negara.
“Sebagai sebuah pentahapan untuk menjadi bahasa internasional, saya kira perkembangan ini sangat bagus,” kata dia.
Dia menambahkan, penguatan pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri juga terus berjalan. Salah satunya, kata Hafidz, melalui pembukaan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. “Pada semester awal ini, setidaknya sudah ada 300 mahasiswa baru yang mengikuti program studi bahasa Indonesia,” ujarnya.
Hafidz menilai langkah tersebut menjadi bagian dari upaya memperluas pemartabatan bahasa Indonesia di kancah internasional. “Insya Allah, mohon doanya, Pak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah juga akan meresmikan pembukaan program studi di Al-Azhar Kairo Mesir itu untuk menguatkan bagaimana bahasa dan sastra Indonesia akan tampil di dunia ke depan,” tutur Hafidz.