
Kota Bandung masih menjadi magnet bagi wisatawan untuk menghabiskan liburan. Hal ini terbukti dari kunjungan wisatawan ke Paris Van Java yang terus meningkat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencatat jumlah kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara mencapai lebih dari 6,5 juta orang selama periode Januari hingga Agustus 2025.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, mengatakan angka ini menjadi sinyal positif menuju target tahunan 8,7 juta kunjungan wisatawan pada akhir tahun.
“Hingga Agustus 2025 jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung telah menembus 6,5 juta orang, meningkat signifikan dari capaian semester pertama yang tercatat 3,53 juta kunjungan,” ujar Adi, seperti dikutip dari Antara.
Kuliner Jadi Magnet Utama

Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Dari hasil kajian Disbudpar, wisata kuliner masih menjadi magnet utama pariwisata Bandung. Sekitar 60 persen wisatawan datang untuk berburu kuliner khas Bandung, sementara sisanya tertarik dengan wisata belanja, fesyen, dan heritage.
“Kuliner menjadi magnet utama wisata Bandung. Sisanya ada wisata belanja dan heritage. Bandung memang dikenal punya daya cipta kuliner yang khas dan selalu baru,” kata Adi.
Bandung dikenal sebagai kota kreatif yang selalu menghadirkan inovasi kuliner, mulai dari jajanan kaki lima legendaris hingga kafe bertema unik yang menarik minat wisatawan muda.
Tren ini juga sejalan dengan karakter wisatawan modern yang lebih mencari pengalaman otentik dan lokal, dibanding sekadar mengunjungi destinasi wisata populer.
Destinasi Wisata di Bandung

Selain kuliner, beberapa destinasi wisata klasik Bandung tetap menjadi favorit. Di antaranya Kawasan Kota Tua Bandung, Masjid Raya Al Jabbar, Museum Geologi, Saung Angklung Udjo, Taman Lalu Lintas, hingga Kiara Artha Park.
“Pola kunjungan wisatawan kini makin merata. Tak hanya di pusat kota, tetapi juga ke kawasan pinggiran yang menawarkan suasana baru,” jelas Adi.
Destinasi di wilayah selatan, seperti Pangalengan, Ciwidey, dan Rancabali juga terus menarik minat wisatawan berkat kombinasi antara keindahan alam, udara sejuk, serta perkembangan kafe dan glamping modern.
Wisatawan Domestik Masih Mendominasi

Meski demikian, Adi mengakui bahwa wisatawan domestik masih menjadi mayoritas. Wisatawan mancanegara memang sudah mulai meningkat, namun kontribusinya terhadap total kunjungan masih relatif kecil.
“Memang masih jauh perbandingannya. Wisatawan Nusantara jauh lebih banyak dibanding wisatawan mancanegara,” pungkasnya.