
Sejumlah halte Transjakarta di kawasan Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, terbengkalai dan rusak parah. Berdasarkan pantauan kumparan pada Selasa (14/10) pagi, setidaknya ada empat halte yang sudah tidak beroperasi.
Keempat halte tersebut yakni Halte Cakung Cilincing, Pasar Cakung, Cakung United Tractors, dan Tipar Cakung.
Kondisinya serupa; besi-besi pembatas hilang, lantai berdebu, ruang petugas rusak, serta toilet tidak berfungsi. Di dinding halte juga tampak banyak coretan vandalisme.

Seorang pedagang di sekitar Halte Cakung Cilincing yang enggan disebutkan namanya mengatakan, halte-halte itu rusak akibat ulah para pencuri besi yang beraksi pada malam hari.
“Banyak rayap-rayapnya, rayap besi. Dimakanin rayap,” ucap pedagang itu.
“Entar kalau ke pasar jam 4 subuh nih, ada yang lagi gini nih, sat set sat set (menirukan orang sedang menggergaji). Kita mau negor dia mah banyakan ya kan? ‘Woi jangan’, kalau bilang ‘woi ngapain lu’, kita habis. Mending pura-pura enggak lihat,” tambahnya.

Menurut pedagang tersebut, sekitar setahun lalu Halte Cakung Cilincing sempat beroperasi. Namun, peminatnya sedikit karena kondisi jalan macet dan minim fasilitas penyeberangan.
“Udah gitu buswaynya juga jarang. Paling sejam sekali aja. Tau ada, tau nggak,” ujarnya.
Ia pun menilai, halte-halte yang terbengkalai sebaiknya dibongkar saja karena hanya membuang anggaran.
“Iya (dibongkar aja), buang-buang anggaran,” ucapnya.


Besi Marak Dicuri Malam Hari
Pandangan serupa disampaikan Cadi (50), pedagang di sekitar Halte Pasar Cakung. Ia mengaku sering melihat besi halte dicuri saat malam hari.
“Ya itu, yang pada maling. Malem, kalau siang kan ada saya dagang, mana berani,” kata Cadi.
“Iya, jam 2 jam 3 (dini hari). Tau-tau saya ke sini, ‘lho nggak ada besi’. Taunya malem (dimaling),” tambahnya.


Cadi mengatakan, keempat halte di sepanjang Jalan Raya Bekasi itu tak pernah benar-benar beroperasi sejak selesai dibangun lebih dari setahun lalu.
“Ada empat, empat titik. Baru semua, nggak pernah dipake, sejak awal itu,” ucapnya.
“Setahun ada, lebih. Setahun lebih,” lanjutnya.
Ia juga menyebut, tak pernah melihat adanya perbaikan meski di halte terdapat spanduk bertuliskan “sedang ada pekerjaan renovasi halte Transjakarta”.
“Dari dulu, dua bulan tiga bulan dipasang, tapi nggak ada,” kata Cadi.
“Cuma ditempel doang, saya kan dagang tiap hari di sini,” imbuhnya.

Pemprov Jakarta Bakal Inspeksi
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku akan segera mengecek halte-halte Transjakarta yang terbengkalai tersebut.
“Yang pertama mengenai halte, kalau ada yang terbengkalai, saya segera cek,” ujar Pramono di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/10).
Sedangkan Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Joga, mengatakan persoalan halte terbengkalai merupakan urusan teknis yang menjadi tanggung jawab Transjakarta dan Dinas Perhubungan (Dishub).
“Itu sudah diberikan masukan. Karena itu, maksudnya gini, kita harus membagi mana yang menjadi porsinya TJ, mana yang porsinya Dishub, mana yang porsinya sampai dengan ke Pak Gubernur,” ujar Nirwono.
“Artinya kan kalau aku malah menyarankan itu tidak perlu sampai ke hal yang mikro-mikro kan sebenarnya. Tugas dari Dishub sampai levelnya TJ kalau ngurusin aset begitu,” tutur dia.