
Selama beberapa pekan terakhir, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, ramai dikeluhkan warga karena kondisinya yang rusak parah. Besi penutup lantai dan tangga tampak berlubang, berkarat, hingga menyebabkan beberapa pengguna luka ringan.
Setelah laporan dan kritik publik meluas, Dinas Bina Marga DKI akhirnya turun tangan memperbaiki fasilitas yang vital bagi pejalan kaki tersebut.
Berikut rangkuman singkatnya.
JPO Kramat Jati Selesai Diperbaiki Dinas Bina Marga DKI
Perbaikan sudah JPO dilakukan sejak Sabtu malam (11/10) dan rampung dua hari kemudian.
“Setelah dilakukan pengecekan lapangan, perbaikan lanjutan dilaksanakan pada Sabtu malam, 11 Oktober 2025, untuk meminimalisasi gangguan terhadap aktivitas warga dan arus lalu lintas di sekitar lokasi,” ujar Syamsul Bakhri, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, dalam keterangannya kepada kumparan, Senin (13/10).

Dinas Bina Marga mengganti pelat besi yang berlubang, memperkuat struktur tangga, serta melakukan pengelasan di bagian berkarat.
Syamsul Bakhri juga menjelaskan bahwa pengerjaan dilakukan tanpa menutup akses agar pengguna tetap bisa melintas dengan hati-hati.
“Selama proses perbaikan berlangsung, masyarakat diimbau tetap berhati-hati saat melintas di area sekitar JPO,” imbau Syamsul Bakhri.
Melihat JPO Transjakarta Kramat Jati yang Keropos dan Berk arat
Pantauan kumparan di lapangan pada Sabtu (11/10), memperlihatkan bagian lantai tengah jembatan banyak yang keropos dan beberapa kabel listrik menjuntai.
Petugas melakukan penggantian pelat baru dan menggerinda bagian yang rapuh, sementara beberapa lampu penerangan masih belum berfungsi.

Selama proses perbaikan, warga dan petugas kerap berpapasan karena jembatan tetap dibuka untuk umum.
Kaki Warga Sering Jeblos dan Luka di JPO Kramat Jati
Sebelum diperbaiki, sejumlah warga mengaku sempat terperosok akibat lantai bolong di tangga dan mengalami luka ringan.
“Udah tua, maklum, orang tua mah enggak hati-hati. Padahal mah udah keropos lantainya,” ujar Ica, salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, saat ditemui kumparan di lokasi, Sabtu (11/10).
Ia menuturkan, beberapa orang mengalami luka ringan akibat terkena besi yang menonjol.

“Berdarah, cuman sedikit. Namanya kekait besi,” katanya.
Pria 40 tahun itu mengaku khawatir setiap kali melihat pengguna JPO melintas di atas lantai yang bolong.
“Ya, ngeri lah. Ngeri banget. Takut jeblos, kan sakit juga,” ujarnya.
Laporan inilah yang kemudian memicu desakan agar pemerintah mempercepat perbaikan demi keselamatan pejalan kaki, khususnya lansia dan pelajar yang setiap hari menyeberang di lokasi itu.
Pengguna Jalan Takut Jeblos di JPO Berkarat
Sementara Jill (13) seorang pelajar, mengaku takut melintas di jembatan karena bagian besinya tampak rapuh.

“Kalau saya lihat sih kayak ada yang bolong-bolong gitu. Takutnya kan jeblos gitu kakinya,” ujar Jill yang setiap pulang sekolah selalu menyeberang di JPO tersebut.
Sebagian memilih menyeberang di bawah flyover meski berisiko tersambar kendaraan.