
Di tanah Air, Toyota belum berniat menghentikan produksi Toyota Innova Reborn. MPV bermesin diesel itu diyakini masih punya umur panjang di pasar Indonesia.
“Produksi (Innova Reborn)? Sampai konsumennya bosan,” ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam saat ditemui di Karawang, beberapa waktu lalu.
Bob mengungkapkan, meskipun punya lini elektrifikasi seperti BEV (Battery Electric Vehicle), hybrid, hingga hidrogen Toyota tetap berpegang pada strategi multi-pathway, yaitu mengembangkan berbagai teknologi mesin secara paralel.
“Ada teknologi yang masih inkubasi, ada yang lagi dikembangkan, ada yang sudah mature, dan ada yang sudah advanced. Jadi, kita nggak boleh menutup diri,” tegasnya.

Sebagai catatan, Innova Reborn yang sebelumnya hanya bisa dipesan spot order sudah berubah menjadi reguler. Mobil ini pun tersedia di diler resmi Toyota dengan varian DSL.
Kehadiran segmen ini menjadi pilihan bagi konsumen yang masih mengandalkan kendaraan diesel yang terkenal dengan durabilitas tinggi hingga biaya perawatan terjangkau.
Lebih lanjut, upaya Toyota mempertahankan Innova Reborn sejalan dengan strategi transisi bertahap menuju mobilitas berkelanjutan. Selama infrastruktur kendaraan listrik dan hidrogen belum merata, teknologi diesel masih dianggap relevan, terutama di Indonesia yang memiliki wilayah luas dan beragam kondisi jalan.

Bagi Toyota Indonesia, langkah tersebut menjadi sinyal arah masa depan. Dalam jangka menengah, mesin diesel seperti di Innova Reborn masih relevan.
Secara sepesifikasi, Toyota Innova Reborn menggendong mesin 2GD-FTV berkapasitas 2.400 cc diesel. Tenaga yang dihasilkan mencapai yang mampu menghasilkan tenaga 145,4 dk dan torsi 360 Nm.
Mesin tersebut dikombinasikan dengan transmisi manual maupun otomatis 6-percepatan. Selain itu, mesin ini juga masih menggunakan penggerak roda belakang (RWD) yang membuatnya andal di berbagai medan.