Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, berhenti operasional sementara.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sleman, Agung Armawanta, mengatakan sudah berkoordinasi dengan SPPG.
Informasi yang Agung terima, SPPG tersebut sedang dievaluasi Badan Gizi Nasional (BGN). Sehingga anggaran belum turun.
“Katanya ini administrasi dari setiap pengajuan (anggaran) itu memang kemudian ada dua hal. Mungkin administrasi juga belum lengkap betul. Tapi juga (mungkin) ada rekomendasi terhadap kemungkinan standar-standar yang harus dipatuhi oleh SPPG-nya,” kata Agung melalui sambungan telepon, Senin (13/10).
“Hal ini, sehingga kemudian ketika dimungkinkan ada evaluasi sementara,” bebernya.
Agung menjelaskan sistem saat ini SPPG mengajukan dahulu, lalu anggaran turun. Anggaran tak dibayar di belakang agar SPPG tak nombok.
“Kalau sekarang kan tidak (di-reimburse), diambil depan,” katanya.
Informasi yang Agung terima hanya satu SPPG ini saja yang disetop sementara di Sleman.
Beberapa waktu lalu, sempat muncul kasus keracunan di wilayah SPPG ini. Bisa jadi hal itu juga jadi bahan evaluasi. Namun, Agung belum bisa memastikan karena dia tak melihat langsung suratnya.
“Memang yang pasca keracunan itu mungkin ada yang perlu di-evaluasi dari pusat. Dan suratnya itu nggak sampai kita (isinya apa),” katanya.
Siswa Bawa Bekal dari Rumah
Kepala SMP 3 Berbah, Siti Rochmah Nurwati, membenarkan hari ini sekolahnya tak mendapat Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami menerima tadi malam via WA jadi dari dapur dan mitra penyelenggara, dari dua itu menyampaikan WA pada PIC MBG di sekolah memberitahukan bahwa mulai hari Senin hari ini untuk sementara MBG dihentikan dengan alasan administrasi, kalau yang keterangan lebih lanjut saya enggak paham yang terjadi tapi informasi kami hanya seperti itu,” kata Siti dihubungi.
Belum ada informasi sampai kapan MBG ini diberhentikan. “Dari informasi itu terbacanya sampai dengan waktu yang belum bisa ditentukan,” katanya.
Kemarin pihak sekolah langsung menginformasikan ke grup orang tua untuk mulai hari ini membawa bekal seperti masa sebelum ada program MBG. Total di sekolah itu ada 379 siswa.
“Kami tadi sudah pantau ke anak-anak aman anak-anak sudah makan siang semua dari bekal masing-masing,” jelasnya.
