
Gubernur Jakarta Pramono Anung menargetkan jembatan melingkar seperti donat atau cincin yang akan dibangun di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat bisa mulai dibangun tahun depan. Dengan begitu, pembangunan bisa dirampungkan pada tahun 2027.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jakarta bersama PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menyiapkan proyek pembangunan jembatan penghubung berbentuk cincin donat yang akan menghubungkan empat kuadran utama di kawasan tersebut.
“Sehingga dengan demikian kami yakin mudah-mudahan bisa dilakukan pembangunan di awal tahun 2026 dan akan selesai di pertengahan atau kuartal ketiga 2027,” kata Pramono usai rapat mengenai pembangunan jembatan tersebut di Jakarta, Senin (13/10).
Saat ini, Pramono juga menjelaskan desain jembatan tersebut hampir masuk ke tahap final. Pramono juga sudah mendapat presentasi yang dilakukan PT MRT Jakarta.
“Secara prinsip satuan harganya, termasuk kemudian gambarnya, termasuk kemudian skema pembiayaannya sudah disepakati. Nanti tentunya akan saya sampaikan secara terbuka setelah angka dan juga mekanisme kesepakatan itu bisa dilakukan. Tapi yang jelas yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah MRT. Karena ini merupakan TOD yang akan dikembangkan oleh MRT,” ujarnya.
Tak Gunakan APBD
Staf Khusus Gubernur Jakarta, Nirwono Joga, saat ini satu-satunya investor proyek tersebut adalah PT MRT Jakarta, tanpa melibatkan BUMD lain seperti PT Jakarta Propertindo (Perseroda).
“Kalau yang tadi ditugaskan hanya MRT. Semua sepenuhnya MRT. Tadi enggak ada Jakpro-nya. Jadi tanggung jawabnya tetap di bawah MRT. Jadi satu pintulah,” kata Nirwono.
Dengan begitu, dia juga memastikan proyek tersebut akan dibangun tanpa menggunakan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Jakarta.
“Non-APBD jelas. Enggak mungkin pakai APBD lah dengan kondisi kayak gitu,” ujarnya.

Meski demikian, Nirwono juga membuka peluang keterlibatan Bank Jakarta terkait adanya pinjaman. Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan.
“Salah satu (Bank Jakarta) tapi kan itu belum fix ya kan. Kan tadi PR utamanya angkanya belum keluar. Segala macam sumber pembiayaan akan diupayakan di luar APBD. Kalau itu di luar APBD iya. Tapi sumber dari mana kan bisa dari mana saja. Kalau mau menyumbang juga boleh kan,” kata Nirwono.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud menyampaikan, pembangunan Jembatan 4 Kuadran di kawasan Dukuh Atas ini merupakan upaya menciptakan interkoneksi antartransportasi publik yang selama ini masih terpisah oleh jalur Sudirman dan Banjir Kanal Barat.
Konsep jembatan ini merupakan hasil kolaborasi antara MRT Jakarta dengan Urban Renaissance Agency (UR Agency) dari Jepang, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada April 2024. Farchad menegaskan, proyek ini akan dibangun tanpa menggunakan dana pemerintah.
Ia menambahkan, ada berbagai model pembiayaan yang bisa digunakan, termasuk investasi langsung dari MRT Jakarta maupun kemitraan dengan pihak swasta.
Berdasarkan kajian awal MRT Jakarta, saat ini terdapat sekitar 75.000–80.000 orang yang beraktivitas di kawasan Dukuh Atas setiap hari. Dengan adanya jembatan ini, jumlah tersebut berpotensi meningkat dua kali lipat pada tahun 2030.
MRT Jakarta menargetkan pembangunan jembatan cincin donat ini selesai dan beroperasi pada tahun 2027. Saat ini, perusahaan tengah menyiapkan proses pendanaan, desain teknis, serta studi kelayakan proyek yang mendapat dukungan berupa hibah dari Pemerintah Jepang.