
RM Gustilantika Marrel Suryokusumo atau Mas Marrel melaporkan berita palsu yang menyebut dirinya sebagai pemilik bisnis transportasi bajaj daring Maxride Yogyakarta.
Layanan Maxride belakangan ramai diperbincangkan publik karena beroperasi di Yogyakarta tanpa izin resmi dari Dinas Perhubungan (Dishub) DIY. Mas Marrel menegaskan tidak memiliki hubungan apapun dengan Maxride, termasuk dukungan dari pihak Kraton Yogyakarta.
“Beredar berita bahwa angkutan di atas (Maxride) adalah milik saya dan mendapat backup dari Kraton. Saya pastikan itu hoaks dan tidak benar,” ujar Mas Marrel melalui akun Instagram pribadinya, @marrel.sk, Senin (13/10).
Unggahan itu juga menampilkan tangkapan layar pemberitaan media daring terkait operasional Maxride. Mas Marrel menyebut nama dan citranya telah dicatut tanpa izin, sehingga dirinya melapor ke aparat berwenang.
“Sudah saya laporkan kepada pihak berwenang atas berita palsu ini. Segera tindak jika memang terbukti perizinan tidak sesuai,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pandangan Jogja, Senin (13/10).
Mas Marrel menegaskan bahwa tidak ada anggota keluarga Kraton Yogyakarta yang memiliki atau bermitra dengan Maxride. Ia mengatakan klarifikasi tersebut disampaikan atas arahan langsung Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, putri sulung Sultan HB X.
“Saya diminta Gusti Mangku untuk meluruskan kabar miring, bahwa tidak ada keluarga Kraton Yogyakarta yang ada di usaha ini (Maxride),” jelasnya.
Dalam unggahan yang sama, Mas Marrel menandai sejumlah akun resmi pemerintah seperti @humasjogja, @dishubdiy, dan @poldajogja, serta meminta agar pihak berwenang menindak tegas penyebar kabar palsu yang mencatut nama Kraton.
Mas Marrel berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman publik terkait Maxride Yogyakarta. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi, terutama yang mencatut nama keluarga Kraton Yogyakarta.