
Siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, mogok sekolah pada Senin (13/10). Aksi mogok ini merupakan bentuk protes terhadap kepala sekolah yang diduga menampar rekan mereka karena ketahuan merokok.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, membenarkan adanya aksi mogok sekolah tersebut. Menurutnya, sekitar 630 siswa dari total 19 kelas memilih untuk tidak masuk sekolah.
“Semuanya sekitar 630 murid. Kami sudah berkoordinasi dengan wakasek agar kegiatan belajar-mengajar (KBM) tetap kondusif, tapi ternyata anak-anak punya cerita sendiri,” kata Dini, Senin (13/10).
Selain aksi mogok, dalam sebuah foto yang beredar di media sosial juga terlihat spanduk bertuliskan “Kami tidak akan sekolah sebelum kepsek dilengserkan”.
Spanduk tersebut kini telah dicopot. Aksi mogok dilakukan oleh para siswa karena diduga terjadi insiden saat kegiatan Jumat Bersih pada Jumat (10/10) lalu, ketika seorang siswa ditegur kepala sekolah karena ketahuan merokok.
Menanggapi hal tersebut, Dini tidak menampik adanya insiden itu. Namun, ia membantah bahwa penamparan dilakukan karena siswa tersebut ketahuan merokok. Menurutnya, hal itu terjadi karena siswa tidak jujur.
“Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras,” ujar Dini.
Usai insiden itu, Dini mengaku sudah berkomunikasi dengan komite sekolah dan juga orang tua murid. Namun, aksi mogok sekolah tetap dilakukan lantaran menjadi bentuk ekspresi yang dipilih para siswa.