
Beberapa waktu lalu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pasar Rebo menerima tamu tak biasa. Seorang wanita datang bukan karena rumahnya terbakar, melainkan karena sisir yang ia gunakan tersangkut di rambut dan tak bisa dilepaskan.
Dengan sabar, petugas membantu melepaskan sisir itu menggunakan alat khusus. Setelah beberapa saat, sisir pun berhasil dilepaskan dari rambut wanita tersebut.
“Lain kali hati-hati ya, Bu. Kalau sudah tidak bisa disisir jangan dipaksa, nanti makin kusut lagi,” tulis akun @damkarpasarrebo_515 dalam unggahannya, Kamis (9/10).
Cerita semacam ini kini makin sering terdengar. Dari membantu menurunkan kucing yang tersangkut di atap, hingga menyelamatkan anak kecil yang terjebak di dalam mesin cuci, semuanya melibatkan instansi yang dulu dikenal hanya memadamkan api; Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
Tak Hanya Padamkan Api

Tak hanya itu, di Rawabadak Selatan, Jakarta Utara, Kamis (18/9), petugas Damkar bahkan terlibat dalam penyelamatan seorang pria yang hendak bunuh diri dari atas sutet listrik.
Empat unit tim rescue diterjunkan untuk memanjat menara tinggi demi mengevakuasi pria tersebut dengan selamat.
Dari Pemadam Jadi Penyelamat Serba Bisa

Fenomena ini menandakan bahwa fungsi Damkar kini tak hanya sekadar ‘pemadam kebakaran’.
Di mata masyarakat, mereka telah menjelma menjadi penolong serba bisa, dari hal kecil seperti melepaskan cincin macet di jari, hingga misi penyelamatan nyawa.
Tak heran jika kini warganet sering berseloroh,
“Ada kucing di genteng? Ada cincin nyangkut? Panggil Damkar aja,” begitu ungkapan yang sering diucapkan netizen.
Lalu, apa sih rahasia Damkar sehingga jadi primadona warga?

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Bayu Meghantara, menyadari perubahan persepsi publik itu. Menurutnya, justru sisi penyelamatan lah yang kini paling banyak diandalkan warga.
“Nama dinas kami kan Gulkarmat, penanggulangan kebakaran dan penyelamatan. Nah, sekarang sisi penyelamatannya yang lebih menonjol dan bikin kami jadi trending,” kata Bayu saat dihubungi kumparan, Senin (13/10).
Bayu menyebut, jumlah laporan penyelamatan kini bahkan 6 kali lebih banyak daripada kebakaran.
“Rata-rata sehari ada lima laporan kebakaran. Tapi untuk penyelamatan bisa 30 sampai 40 kali setiap hari,” jelasnya.

Ia menambahkan, misi penyelamatan yang dilakukan Damkar bukan hanya untuk benda, tapi juga makhluk hidup.
“Penyelamatan itu tidak hanya benda, tapi juga makhluk hidup, misalnya hewan seperti kucing. Banyak sekali yang kami tangani,” tambahnya.
Menurut Bayu, inilah alasan mengapa Damkar semakin dicintai masyarakat. Mereka hadir di berbagai situasi, tak peduli besar atau kecil, selama ada yang membutuhkan pertolongan.
“Jadi mungkin itu yang paling dirasakan masyarakat, selain kami berupaya terus untuk penanggulangan kebakaran,” pungkas Bayu.