
Polres Lumajang digeruduk warga Desa Ranu Wurung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Ahad (12/10) pukul 20.30 WIB, dipicu disinformasi soal tahanan tewas.
Yang tewas adalah pria berinisial RH, buronan (Daftar Pencarian Orang—DPO) kasus pencurian sapi sejak Desember 2024. Ia telah lama berstatus tersangka.
RH tewas di RS Bhayangkara, Ahad pukul 15.00 WIB, usai dilakukan penanganan medis oleh tim dokter. Tapi, kabar yang tersiar di warga adalah RH tewas di dalam tahanan.
“Sore hari itu, yang bersangkutan (RH) mengeluhkan mual. Yang bersangkutan pukul 15.55 WIB dinyatakan meninggal dunia, dokter menyatakan tensinya drop,” kata Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar saat dihubungi kumparan, Senin (13/10).
“Warga belum mendapatkan informasi utuh dan akurat, lalu mungkin ada yang memprovokasi, yang menyampaikan bahwa almarhum ini meninggal dalam tahanan,” kata Alex.
Alex melanjutkan, “Jadinya kan menyulut emosi dengan sumber informasi yang salah gitu. Akhirnya mereka (warga) datang, ada yang emosi.”
Warga, yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 20 orang, pun datang menggeruduk Polres Lumajang. Sebagian warga melakukan pelemparan batu.
Alex menyatakan tidak ada kerusakan. “Batunya hanya sampai lapangan upacara,” ujarnya.
18 Orang Diamankan

Polisi pun mengamankan 18 orang yang menggeruduk polres.
“Kami melakukan pemeriksaan, kenapa melakukan pelemparan? Karena ikut-ikutan. Dan aduh, semuanya terkecohkan pemikirannya,” ujar Alex.
Walhasil, para warga itu dilepaskan.
“Setelah kami ambil data, kami ambil keterangan, dan mirip semua ceritanya dari 18 orang itu, akhirnya saya berinisiatif, mereka ini tidak mengerti apa-apa. Saya mengundang Kepala Desa untuk diterima 18 warga kita yang sudah kita ambil keterangan,” kata Alex.
“Setelah kami berikan penjelasan, mereka justru berbalik meminta maaf karena ketidaktahuan. Ya makanya karena sudah paham situasinya, malam itu juga langsung kami kembalikan ke keluarga masing-masing,” ujar Alex.