
Sekelompok mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung bersama PT PLN Persero, berhasil mengembangkan sepeda motor hidrogen berbasis Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Rafi Rizky Maulana, salah satu anggota tim FCEV Jawara menceritakan proses pembuatan sepeda motor ini. Menariknya, mereka bukan sekadar konversi, melainkan merancang dari nol hingga selesai.
”Basic motornya kami buat sendiri dari rangka sampai bodi. Untuk bodi kami pakai 3D printing, kalau rangka pakai besi hollow,” buka Rafi kepada kumparan di Car Free Day Jakarta, Minggu (12/10/2025).

Lebih dari itu, ia bersama 9 anggota tim lainnya kemudian merakit komponen utama fuel cell kit hingga controller, yang disesuaikan dengan desain motornya.
Adapun proses awal dimulai dengan mendesain rangka, kemudian sektor kelistrikan, dan terakhir pembuatan bodi.
Sistem fuel cell hidrogen yang ada berfungsi menyuplai energi listrik ke baterai berkapasitas 48 V 50 Ah atau setara 2,4 kWh. Jarak tempuh yang bisa dicapai 120 kilometer ketika tabungnya diisi hidrogen penuh.
“Awalnya kami pakai tabung hidrogen kapasitas 2 liter, jarak tempuhnya bisa 428 kilometer. Tapi dari pihak PLN menyediakannya 0,27 liter, kecil. Jadi sekarang ini cuma 120 kilometer,” jelasnya.

Menurut mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Otomotif UPI tersebut, bagian tersulit dari pembuatan sepeda motor FCEV Jawara terletak pada pembuatan bodi. Hal tersebut terjadi lantaran banyak percobaan yang gagal sepanjang prosesnya.
Usai sukses menggarap sepeda motor FCEV, Rafi menyampaikan rasa antusiasnya apabila ada kejuaraan serupa yang kembali diadakan. Selain itu, ia pun ingin merancang motor fuel cell dengan konsep sepeda motor harian agar lebih dekat ke masyarakat.