
Hi!Pontianak – Sejumlah peristiwa terjadi selama sepekan terakhir di Kalimantan Barat. Peristiwa itu mulai dari pengakuan ayah yang buang bayinya hingga mobil tabrak pejalan kaki.
Berikut Kalbar Sepekan yang dihimpun tim Hi!Pontianak:
1. Bayi Dibuang di Kubu Raya: Ayahnya Malah Ikut ‘Nonton’ Sang Anak Saat Dievakuasi
RN (32), seorang pria Desa Padang Tikar Dua, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, tega membuang bayi kandungnya sendiri tanpa rasa iba. Ironisnya, saat sang bayi dievakuasi ke Puskesmas Padang Tikar oleh warga, RN justru berada di lokasi dan menyaksikan semuanya tanpa menunjukkan emosi.
Yang lebih mengejutkan, RN mengakui bahwa bayi malang tersebut adalah darah dagingnya sendiri hasil dari hubungan terlarang dengan adik iparnya, AM (19). Hubungan gelap antara keduanya telah berlangsung diam-diam hingga akhirnya berujung pada kelahiran bayi yang dibuang di kebun kelapa, beberapa waktu lalu.
“Saat AM membuang bayi itu, posisi saya lagi kerja dan saya dapat chat dari AM bahwa sudah membuang bayi tersebut di Kebun Kelapa. Saya langsung bergegas pulang meminta izin kepada bos saya. Sampai di lokasi pembuangan bayi, ternyata bayi itu sudah tidak ada. Saya bilang ke AM bayinya sudah tidak ada, mungkin sudah ditemukan orang, habis itu saya lanjut kerja lagi,” kata RN tanpa rasa malu, Jumat 10 Oktober 2025.
2. Bea Cukai Kalbar Gagalkan Penyelundupan 800 Ribu Rokok Ilegal dari Malaysia
Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat menyerahkan seorang tersangka berinisial HS kepada Kejaksaan Negeri Bengkayang. Selain itu, turut diserahkan barang bukti berupa ribuan kilogram daging olahan dan 800 ribu batang rokok tanpa pita cukai.
Penyerahan dilakukan pada Kamis, 9 Oktober 2025, setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat pada, 7 Oktober 2025. Selanjutnya, proses hukum akan ditangani oleh Kejaksaan.
“Barang bukti yang diserahkan berupa 800.000 batang rokok illegal, sementara itu terhadap ribuan kilogram daging olahan telah dilakukan pemusnahan dengan cara ditimbun di dalam tanah karena kondisi sudah membusuk,” jelas Beni Novri, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Jumat, 10 Oktober 2025.
3. Ngaku Dibegal, Pria di Ketapang Ternyata Gelapkan Uang Perusahaan Rp 22 Juta
Seorang pria berinsial AA (27), warga Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, mengaku jadi korban begal dan kehilangan uang Rp 22 juta milik customer perusahaan tempatnya bekerja. Setelah diselidiki, pengakuan itu ternyata palsu. AA diduga sengaja merekayasa kejadian untuk menutupi aksi penggelapan uang perusahaan.
Sebelumnya, ia bahkan sempat membuat laporan palsu ke Polres Ketapang dan mengaku dirampok di Jalan Rangga Sentap pada Sabtu, 27 September 2025, pukul 15.50 WIB.
“Dari hasil interogasi dan olah TKP, ditemukan berbagai kejanggalan, terutama pada keterangan AA yang mengaku sebagai korban,” ungkap Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris melalui Kasat Reskrim AKP Ryan Eka Cahya, Jumat, 10 Oktober 2025.
Kepolisian menemukan ketidaksesuaian antara TKP, keterangan saksi, waktu kejadian, rekaman CCTV, dan kronologis yang disampaikan. Ditambah keterangan AA yang berbelit, hingga akhirnya ia mengaku bahwa laporan begal tersebut palsu dan dirinya tidak pernah menjadi korban pencurian dengan kekerasan.
4. Angin Kencang di Pontianak, Lapangan Futsal Runtuh
Hujan deras beserta angin kencang di Kota Pontianak menyababkan lapangan futsal di Jalan Danau Sentarum ambruk, Selasa, 7 Oktober 2025. Selain itu, ada juga belasan pohon tumbang akibat angin kencang di kawasan tersebut.
Dari pantauan Hi!Pontianak di lokasi (kios tertimpa pohon), sejumlah relawan dari Damkar maupun masyarakat sekitar sedang mengevakuasi pohon dengan menggunakan alat pemotong kayu. Sedangkan di lokasi kedua, yakni Futsal Safani, terlihat sebagian runtuh diterjang angin kencang.
Arif Darman, satu di antara relawan gabungan yang ikut serta dalam mengevakuasi pohon tumbang di wilayah Dansen bilang, jika ada belasan titik yang terdampak.
“Kami dari relawan mengimbau kepada masyarakat untuk yang dekat dengan pohon tua agar selalu berhati-hati. Untuk daerah Danau Sentarum dan sekitarnya banyak terjadi pohon tumbang. Kami dari relawan emang betul-betul turun tidak ada dan tidak meminta imbalan,” ujarnya.
5. Alami Pecah Ban, Mobil di Sungai Pinyuh Tabrak Pejalan Kaki hingga Meninggal
Peristiwa kecelakaan maut terjadi di jalan raya Sungai Pinyuh, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, sekitar pukul 07.00 WIB, Senin, 6 Oktober 2025.
Mobil CR-V yang mengalami pecah ban langsung hilang kendali dan menghantam mobil Avanza yang sedang terparkir, pengendara sepeda motor dan 4 orang pejalan kaki.
Seorang pejalan kaki bernama Bong Kim Pen (63) yang merupakan warga Kelurahan Pasiran Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang, meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Kapolres Mempawah, AKBP Jonathan David Harianthono, melalui Kanit Gakkum Polres Mempawah, IPDA Yogi Permana, mengatakan kecelakaan tersebut bermula saat mobil CR-V yang dikendarai RR datang dari arah Mempawah menuju ke Pontianak mengalami pecah ban.