BerandaDisiplin atau Kinerja: Mana...

Disiplin atau Kinerja: Mana yang Lebih Dulu?

Pelaksanaan Apel Pagi (Sumber : Dok.BKPSDM Karawang)
Pelaksanaan Apel Pagi (Sumber : Dok.BKPSDM Karawang)

Saat berbicara tentang kinerja, terutama dalam konteks ASN, hal pertama yang muncul di benak pikiran kita adalah hasil kerja yang dapat diukur, target, atau capaian. Namun, ada satu hal yang sering dilupakan yaitu cara atau proses mencapai kinerja. Disiplin, khususnya disiplin waktu, adalah dasar terpenting untuk kinerja yang baik.

Coba kita bayangkan secara sederhana, jika kehadiran tepat waktu masih menjadi tantangan, bagaimana mungkin seseorang mencapai tingkat kinerja terbaik? Bagaimana ASN dapat memberikan layanan prima jika terlambat, tertunda, atau tidak menyelesaikan tugas tepat waktu?

Lalu muncul pertanyaan, mana yang lebih penting, kinerja atau disiplin?

Disiplin adalah cara terbaik untuk mencapai kinerja. Kinerja hanya akan menjadi jargon atau tulisan indah tanpa usaha.

Disiplin sering dianggap sebagai hal sepele, hanya soal hadir tepat waktu atau mematuhi aturan. Padahal, disiplin memiliki makna yang lebih luas: membentuk kebiasaan kerja yang konsisten, mematuhi standar yang ada, serta menata diri agar mampu bekerja secara produktif.

Bagi ASN, disiplin bukan hanya kewajiban formal yang diatur dalam peraturan pemerintah, tetapi juga cermin profesionalisme. Misalnya, disiplin waktu menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab publik dan bukan semata-mata tentang jam kerja atau tidak. ASN yang tepat waktu menunjukkan rasa terima kasih kepada masyarakat yang dilayaninya.

Disiplin akan datang dengan kinerja. Mereka yang terbiasa dengan disiplin cenderung menyelesaikan tugas dengan lebih fokus, teratur, dan konsisten. Karena dia sudah terbiasa menata waktunya dengan baik, dia tidak perlu “dikejar-kejar” untuk menyelesaikan pekerjaan.

Beberapa ahli manajemen menegaskan pentingnya disiplin dalam membentuk kinerja. Menurut Hasibuan (2016), disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku demi mencapai tujuan perusahaan secara optimal. Disiplin menjadi modal dasar bagi seseorang untuk dapat bekerja efektif dan efisien.

Sementara itu, Rivai (2014) menjelaskan bahwa kinerja dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah disiplin kerja. Kinerja tidak akan optimal jika kedisiplinan individu rendah, karena kedisiplinan merupakan penggerak yang menuntun individu untuk konsisten bekerja sesuai dengan aturan, waktu, dan target yang telah ditentukan.

Dari teori ini, jelas bahwa disiplin mendahului kinerja. Tanpa disiplin, seseorang akan kesulitan mencapai kinerja yang diharapkan.

Kinerja yang baik tidak muncul secara tiba-tiba. Ia lahir dari serangkaian kebiasaan yang dilakukan terus-menerus. Kebiasaan ini tidak lain adalah disiplin.

Seorang ASN yang terbiasa datang tepat waktu misalnya, akan lebih mudah memulai tugas tanpa tergesa-gesa. Itu cukup besar untuk merencanakan, mengevaluasi, dan menyelesaikan tugas. Sebaliknya, ketidakdisiplinan dan keterlambatan akan menyebabkan lebih banyak pekerjaan, kualitas yang lebih rendah, dan akhirnya berdampak pada pelayanan publik.

Disiplin waktu juga menciptakan budaya kerja yang sehat di tempat kerja. “Penularan” yang buruk terjadi ketika seseorang terbiasa dengan ketidakdisiplinan. Di sisi lain, ketika disiplin menjadi budaya, semua orang merasa punya tanggung jawab moral untuk menjaga ritme kerja organisasi. Hal ini akan menghasilkan peningkatan kinerja organisasi.

Ada yang beranggapan bahwa di era digital, disiplin waktu tidak lagi relevan karena banyak pekerjaan bisa dilakukan fleksibel dari mana saja. Pandangan ini hanya separuh benar. Fleksibilitas memang memungkinkan, tapi tanpa disiplin, fleksibilitas bisa berubah menjadi alasan untuk menunda pekerjaan.

Justru di tengah teknologi yang memudahkan, disiplin waktu semakin penting. ASN dituntut mampu menyeimbangkan fleksibilitas kerja dengan tanggung jawab pelayanan publik yang tidak bisa ditunda. Disiplin di era digital bukan sekadar hadir di kantor, tetapi hadir tepat waktu dalam setiap bentuk pelayanan, baik secara langsung maupun daring.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Papan Interaktif Digital Bawa Manfaat Bagi Pembelajaran di SLB

SLB Negeri Trituna Subang, Jawa Barat, baru-baru ini menerima bantuan berupa...

Ahli Gizi: Zat Besi dari Real Food Lebih Baik Dibanding Suplemen

Kondisi ini juga sering tidak disadari oleh orang tua pada anak-anak....

Asosiasi Buruh: Program Magang Nasional harus Diawasi Ketat

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat mendorong pemerintah...

Tradisi Santri Ngecor dan Robohnya Al-Khoziny

Suara gemuruh membuyarkan ketenangan sore di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran,...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Papan Interaktif Digital Bawa Manfaat Bagi Pembelajaran di SLB

SLB Negeri Trituna Subang, Jawa Barat, baru-baru ini menerima bantuan berupa Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital.

Ahli Gizi: Zat Besi dari Real Food Lebih Baik Dibanding Suplemen

Kondisi ini juga sering tidak disadari oleh orang tua pada anak-anak. Anak yang terlihat malas bermain atau sering mengantuk di kelas, misalnya, belum tentu malas atau tidak fokus. 

Asosiasi Buruh: Program Magang Nasional harus Diawasi Ketat

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi) Mirah Sumirat mendorong pemerintah untuk mengawasi ketat pelaksanaan Program Magang Nasional

Tradisi Santri Ngecor dan Robohnya Al-Khoziny

Suara gemuruh membuyarkan ketenangan sore di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9). Dalam sekejap, bangunan tiga lantai di dalam kompleks ponpes ambruk menimpa ratusan santri yang tengah salat Ashar. Kepanikan pecah, tangisan dan jeritan santri menggema di antara tumpukan beton seberat 1.259 ton. Tak lama berselang, Bupati...

Efisiensi dan Sinergi Layanan Dorong Kinerja Positif

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), subholding Pelindo yang mengelola layanan terintegrasi di kawasan pelabuhan dan sekitarnya mencatat kinerja positif hingga Agustus 2025. 

Perankan Omar di Film “Pengin Hijrah”, Endy Arfian Hidupkan Sosok Playboy Syariah

Mendapatkan Julukan playboy syariah yang membuat karakter Omar terasa dalam, tapi bagi Endy, Omar lebih dari sekadar label sensasional, dia adalah tokoh yang green flag

Jaksa Agung Mutasi 73 Pejabat, Sejumlah Kajati Diganti

Beberapa jabatan yang dimutasi adalah Direktur Penuntutan Jampidsus, Kajati Bali, Kajati Sumsel, dan Kajati Kalbar.

Wakil Ketua MPR Dukung Opsi Pembangunan Ponpes Pakai APBN Asal Diaudit

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno dukung penggunaan APBN untuk pembangunan pesantren dan usulkan audit untuk transparansi anggaran pasca insiden Al Khoziny.

7 Aplikasi Paling Boros Baterai di HP Android

Biasanya, aplikasi ini terus melakukan sinkronisasi data, streaming, notifikasi real time, atau penggunaan kamera dan lokasi, sehingga baterai cepat habis.

Lantik Ketua TP PKK Papua, Mendagri Minta Optimalkan Kinerja & Perubahan

Mendagri Tito Karnavian melantik Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Provinsi Papua. Ia mendorong kolaborasi untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.

Lalin Macet gegara Proyek Galian, Transjakarta Buka Tutup Akses ke Halte CSW

Transjakarta Koridor 13 Ciledug-Tendean mengalami keterlambatan akibat galian proyek Jembatan Plawad 2. Transjakarta melakukan buka tutup ke lantai 5 Halte CSW.

Airlangga Buka Suara soal Penghapusan Pengembangan PIK 2 dari Daftar PSN

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal penghapusan proyek pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurutnya penghapusan status PSN tidak akan mempengaruhi investasi di PIK 2. Sebelumnya, PIK 2 memang tidak masuk dalam daftar PSN yang ditetapkan tahun ini. Hal ini berbeda...