BerandaAI Sebagai Solusi "Two-Sigma...

AI Sebagai Solusi “Two-Sigma Problem”

Ilustrasi Robot AI mengajar anak-anak. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Robot AI mengajar anak-anak. Foto: Shutterstock

Selama bertahun-tahun, pendidikan dihadapkan pada masalah besar yang disebut “Two-Sigma Problem” dari Benjamin Bloom. Penelitian tahun 1984 itu menunjukkan bahwa siswa yang mendapat bimbingan pribadi bisa jauh lebih unggul daripada hampir semua siswa di kelas biasa.

Namun, ada persoalan utama seperti yang ditegaskan Paul Matthews dalam penyampaiannya di TEDx Talk satu tahun lalu, adalah bagaimana menyediakan pembelajaran pribadi untuk semua siswa di dunia tanpa biaya yang sangat tinggi.

Inti dari “Two-Sigma Problem” adalah kurangnya personalisasi. Di kelas konvensional, guru dipaksa untuk mengadopsi pendekatan “tembak dan berdoa” (spray and pray), di mana satu materi disampaikan untuk seluruh kelas yang memiliki beragam tingkat pemahaman. AI menghancurkan model ini.

Dengan teknologi yang ada saat ini, AI dapat berfungsi sebagai tutor virtual yang menyesuaikan materi pembelajaran secara real-time untuk setiap siswa, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa platform pendidikan terkemuka.

Sebagai contoh nyata, AI dapat mengambil sebuah teks yang rumit dan dengan cepat menurunkannya menjadi beberapa versi dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Seorang siswa yang kesulitan membaca dapat menerima versi yang disederhanakan, sementara siswa yang lebih mahir bisa mendapatkan materi yang lebih menantang.

Guru dapat melacak kemajuan setiap siswa secara individu dan melihat bagaimana setiap penyesuaian materi berkorelasi dengan peningkatan pemahaman. Ini mengubah kelas menjadi lingkungan yang adaptif, bukan lagi tempat di mana siswa pasrah dengan satu ukuran yang cocok untuk semua.

Umpan Balik Instan dan Terarah

Umpan balik yang tepat waktu dan terperinci adalah kunci untuk perbaikan. Dalam pidatonya, Matthews menjelaskan bahwa di kelas besar, guru kesulitan memberikan umpan balik mendalam untuk setiap siswa, setiap saat. Akibatnya, banyak siswa yang tidak tahu di mana letak kesalahan mereka dan bagaimana cara memperbaikinya. Ini adalah titik di mana AI dapat memberikan dampak terbesar.

Alih-alih menunggu berhari-hari untuk tugas yang diperiksa, siswa bisa mendapatkan umpan balik instan dari AI tentang kelemahan logis dalam tugas mereka. Guru yang selama ini dibebani dengan tugas rutin penilaian, kini memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada interaksi personal, seperti membimbing siswa yang paling membutuhkan bantuan.

Tentu transformasi ini tidak akan terjadi begitu saja. Ada dua hal krusial yang harus kita lakukan. Pertama, para guru membutuhkan pelatihan dan waktu untuk beradaptasi dengan teknologi baru ini. AI bukanlah pengganti guru, melainkan mitra yang memberdayakan. Tetapi kita tidak bisa berharap mereka belajar di luar jam kerja mereka yang sudah padat.

Kedua, kita harus melatih siswa untuk menggunakan AI secara bijak. Seperti yang Matthews katakan, “AI akan digunakan, ini bukan masalah jika tapi bagaimana.” Kita harus mengajarkan mereka untuk menggunakan AI sebagai co-pilot dalam pembelajaran, bukan sebagai alat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.

Meskipun tantangan seperti akses dan privasi data tetap ada, manfaat dari AI jauh melampaui risikonya. Dengan data yang terukur dari platform pembelajaran adaptif dan sistem umpan balik otomatis, kita bisa menunjukkan dengan jelas bagaimana AI tidak hanya membantu satu atau dua siswa, tetapi ribuan bahkan jutaan siswa yang berpotensi tertinggal.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Sesuai Masukan Warga Muara Angke, Polisi Pasang CCTV di Titik Rawan Kriminal

Warga Muara Angke meminta CCTV untuk cegah kriminalitas. Polres Tanjung...

Kejagung Lelang Kendaraan Doni Salmanan: Porsche 911 hingga Lamborghini Huracan

Kejaksaan Agung (Kejagung) melelang 12 kendaraan mewah milik terpidana kasus robot...

Dirawat gegara TBC, Napi di Demak Kabur Jebol Exhaust Rumah Sakit

Narapidana kabur dari RSUD Sunan Kalijaga saat dirawat karena TBC....

Korban Dugaan Keracunan MBG SMPN 1 Toba Bertambah Jadi 86 Orang

Selain 84 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut, korban diduga keracunan...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Sesuai Masukan Warga Muara Angke, Polisi Pasang CCTV di Titik Rawan Kriminal

Warga Muara Angke meminta CCTV untuk cegah kriminalitas. Polres Tanjung Priok memberikan smart camera untuk meningkatkan keamanan.

Kejagung Lelang Kendaraan Doni Salmanan: Porsche 911 hingga Lamborghini Huracan

Kejaksaan Agung (Kejagung) melelang 12 kendaraan mewah milik terpidana kasus robot trading, Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan. Kendaraan itu mulai dari mobil sport Porsche 911 hingga Lamborghini Huracan. "Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung akan melakukan lelang eksekusi barang rampasan atas nama terpidana Doni Muhammad Taufik alias Doni...

Dirawat gegara TBC, Napi di Demak Kabur Jebol Exhaust Rumah Sakit

Narapidana kabur dari RSUD Sunan Kalijaga saat dirawat karena TBC. Ia melarikan diri dengan menjebol exhaust di ruang isolasi.

Korban Dugaan Keracunan MBG SMPN 1 Toba Bertambah Jadi 86 Orang

Selain 84 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut, korban diduga keracunan MBG juga berasal dari pekerja SPPG yakni sebanyak dua orang.

PKS Dukung Pembangunan Ulang Al Khoziny Pakai APBN

Politikus PKS Hidayat Nur Wahid mendukung penggunaan APBN untuk pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk, menekankan pentingnya dukungan pemerintah.

Prabowo Ibaratkan Korupsi Seperti Kanker Stadium 4: Bisa Hancurkan Bangsa

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memberantas korupsi. Dia mengibaratkan korupsi sebagai kanker stadium 4 yang berbahaya.

Doa Masuk Kamar Mandi: Arab, Latin dan Arti

Tujuan doa ini adalah untuk memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan makhluk halus yang biasa berada di tempat-tempat najis atau kotor.

Prabowo Ungkap Penerima MBG Kini Capai 35,4 Juta: 7 Kali Populasi Singapura

Presiden Prabowo Subianto ada 11.900 SPPG atau dapur makan bergizi gratis (MBG). SPPG itu sudah mendistribusikan makanan untuk 35,4 juta penerima.

Prabowo Ungkap Penerima MBG Capai 35,4 Juta: 7 Kali Populasi Singapura

Presiden Prabowo Subianto ada 11.900 SPPG atau dapur makan bergizi gratis (MBG). SPPG itu sudah mendistribusikan makanan untuk 35,4 juta penerima.

Kenali Penyebab Diabetes pada Remaja, ini Tandanya

Perubahan gaya hidup modern seperti pola makan tidak sehat, kurang gerak, dan tidur tidak teratur menjadi pemicu utama meningkatnya kasus diabetes pada usia muda.

Rumah Warga Sukoharjo Kebanjiran, Ternyata Ada Ular Sanca Ngumpet di Selokan

Ular sepanjang 3 meter dievakuasi dari selokan di daerah Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo. Keberadaan ular tersebut membuat pekarangan rumah warga kebanjiran.

Puluhan Pelajar SMPN 1 di Toba Sumut Diduga Keracunan MBG

Hingga Rabu malam, sebanyak 34 pelajar SMPN 1 Laguboti, Toba, Sumut telah dilarikan ke RS HKBP Balige dan RSUD Porsea menggunakan enam unit ambulans.