Musibah kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Bromo, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9) yang menewaskan 8 orang, mengundang duka banyak pihak.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan tenaga kesehatan (nakes) asal Jember yang berwisata ke Gunung Bromo itu.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini. Semoga amal ibadah para korban diterima Allah SWT, keluarga diberi ketabahan, dan yang luka segera sembuh,” ujar Khofifah, Senin (15/9).
Berdasarkan laporan Polres Probolinggo, kecelakaan diduga terjadi akibat rem blong. Bus bernomor polisi P 7221 UG tersebut terguling dan menghantam pekarangan warga di sisi kanan jalan, menyebabkan bagian depan hancur serta kaca dan badan bus pecah.
Dari total 52 penumpang, delapan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk RSUD dr. M. Saleh, RSUD Ar Rozy, RSUD Tongas, dan beberapa puskesmas terdekat.
Berangkat dari musibah tersebut, Khofifah mengimbau para pengusaha transportasi serta wisatawan untuk selalu memeriksa kelayakan armada sebelum melakukan perjalanan, khususnya bus pariwisata yang membawa banyak penumpang.
“Selalu cek dan ricek kondisi kendaraan kita. Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama,” pesannya.
Sebagai langkah cepat, Khofifah telah menginstruksikan Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk turun ke lapangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada bus pariwisata, serta memastikan seluruh korban mendapatkan layanan medis secara optimal.
“Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama. Saya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting agar semua armada dilakukan perawatan secara rutin dan laik jalan sebelum diberangkatkan,” pungkasnya.
