
Pemerintah Kota Solo Jawa Tengah menjadikan gim Roblox sebagai salah satu ekstrakurikuler (ekskul) untuk siswa SMP. Tujuannya, menjadi media edukasi bagi siswa.
Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian menilai, pihaknya tidak masalah jika Roblox dijadikan ekskul. Asal manfaat yang didapatkan oleh siswa lebih banyak ketimbang mudaratnya.
“Ya tentu kami melihatnya bahwa selama manfaatnya lebih besar dari mudaratnya ya silakan saja. Tetapi tidak boleh keluar dari kurikulum pendidikan secara nasional. Kalau ternyata kurikulum secara nasional tidak ada mengaitkan persoalan itu, tidak memasukkan itu, ya sebaiknya jangan dilakukan,” kata Lalu kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (15/9).
“Kalau itu mau dibuat seperti ekstrakulikuler dan sebagainya ya silakan saja. Selama sekali lagi manfaatnya lebih besar daripada mudaratnya. Kalau mudaratnya lebih besar daripada manfaatnya ya sebaiknya dihapus,” tambahnya.
Lalu menyebut, Komisi X akan datang langsung ke Solo untuk meninjau langsung pelaksanaan ekskul gim Roblox ini.
“Ya tentu kita akan cek. Kita akan cek, kebetulan minggu ini ada Kunker ke Solo. Teman-teman pasti akan cek,” ucap Lalu.
Menurutnya, gim Roblox memiliki berbagai sisi positif. Ia mengimbau kepada Kementerian Komdigi agar cermat melihat gim ini.
“Ya kan tidak semua konten dari Roblox itu yang mengarah ke sisi negatif. Ada juga ya ambil sisi positifnya aja, tapi kalau negatif ya tentu kita harus batasi,” ucap Lalu.
“Komdigi harus bisa merilis mana konten-konten yang tidak baik, mana konten yang baik untuk siswa siswi kita,” tandasnya.
Ekskul Roblox untuk siswa SMP ini sendiri digelar di Solo Technopark. Sejauh ini, sudah ada 511 peminat yang terdaftar.
