Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengatakan keluarga telah melapor ke polisi soal makam Arya Daru yang diacak-acak orang tak dikenal.
Keluarga juga melaporkan tentang amplop misterius yang diterima keluarga.
Pelaporan itu sudah dilakukan sebelum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers soal meninggalnya Arya Daru pada 29 Juli lalu.
“Hal tersebut sudah dilaporkan keluarga ke PMJ (Polda Metro Jaya) pada saat penyelidikan sebelum gelar perkara dan sebelum konpers,” kata Nicholay dikonfirmasi, Senin (15/9).
Meski sudah dilaporkan, keluarga belum menerima informasi penyelidikan dari kepolisian. “Belum,” katanya.
Bunga di makam Arya Daru di Banguntapan, Kabupaten Bantul, sempat diacak-acak oleh orang tidak dikenal pada bulan Juli lalu.
Orang tak dikenal tersebut kemudian menaruh bunga putih di atas makam Arya Daru.
“Diacak-acak itu tanggal 27 Juli. Diacak-acak. Bunganya itu sudah tidak ada. Kuburan itu diacak-acak kemudian dikasih bunga putih di depan nisan almarhum, jenis melati,” kata Nicholay dihubungi, Jumat (12/9).
Nicholay menduga makam tak hanya diacak-acak tetapi ada kemungkinan dilakukan penggalian.
Nicholay menuturkan setelah keluarga menunjuk penasihat hukum, ancaman atau teror ke keluarga tak ada.
Sebelumnya keluarga sempat dikirimi amplop misterius berisi simbol-simbol dari gabus putih yaitu bintang, hati, dan simbol bunga kamboja.
“Ancaman-ancaman secara kasat mata secara langsung sejak ditunjuknya penasihat hukum tidak ada lagi,” katanya.
Arya Daru adalah diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas di kosnya di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat dengan wajah terlilit lakban.
Polisi menyatakan Arya Daru bunuh diri namun kematian Arya Daru masih dianggap misterius hingga kini.
