
MANADO – Antre panjang untuk mengisi bahan bakar jenis solar masih terus terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Selain membuat banyak pengguna jalan kesal karena antrean yang membuat kemacetan di jalan, ternyata kondisi ini juga dikeluhkan oleh para sopir truk bahan logistik.
Mereka mengaku waktu terbuang percuma untuk mengantre solar bersubsidi tersebut. Bahkan ada yang menghabiskan seharian penuh untuk mendapatkan solar, karena antrean yang sangat panjang.
Namun, yang membuat para sopir truk bahan logistik ini kian meradang, dugaan jika yang mengakibatkan antrean panjang tersebut adalah para mafia solar yang membeli solar subsidi untuk dijual dengan harga solar industri.
“Tentu kami kecewa karena kami kan sistem gajinya itu per perjalanan. Kalau harus mengantre hingga makan waktu panjang, itu sangat rugi untuk kami sopir. Lebih kecewa lagi jika yang membuat antre itu ternyata mobil yang tap (menampung),” ujar beberapa sopir bahan logistik yang ditemui.
Kondisi ini menurut para sopir yang meminta nama mereka tak ditulis, sudah terjadi bertahun-tahun tapi tidak ada penanganan yang serius baik dari aparat maupun pertamina.
“Ada yang ditangkap kemudian dilepas. Tapi kan mereka banyak. Harusnya dipantau, benar tidak itu truk beroperasi, kalau tidak digunakan jalan, kenapa bisa setiap hari antre solar. Ini harus ketat, karena kalau tidak, kami yang sopir asli begini itu yang jadi imbas,” ujar para sopir ini lagi.
“Pertamina juga kurang jeli lihat kondisi ini. Padahal kan bisa dipantau karena sudah pakai barcode.”
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, pada keterangan pers beberapa waktu lalu, memastikan bahwa stok dan penyaluran Biosolar di wilayah tersebut dalam kondisi aman dan terkendali.
“Penyaluran Biosolar di Kota Manado justru mengalami peningkatan. Rata-rata harian realisasi pada bulan Juli dan Agustus naik sebesar 11 persen dibandingkan rata-rata harian pada triwulan II (Maret–Mei). Bahkan, realisasi Agustus meningkat 4 persen dibandingkan bulan Juli,” kata T. Muhammad Rum, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.
Selain menjamin ketersediaan pasokan, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bersama Sales Area SulutGo terus melakukan pengawasan terhadap lembaga penyalur. Sepanjang tahun 2025, pembinaan telah dilakukan terhadap tiga SPBU di Kota Manado, yaitu SPBU 71.951.03, SPBU 74.951.10, dan SPBU 74.955.05.
Sebagai tindak lanjut atas kondisi antrean, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengimbau SPBU untuk berkoordinasi aktif dengan aparat penegak hukum (APH) setempat dalam pengaturan lalu lintas dan menjaga kondusif di area SPBU.