
Apa itu dukhan dalam Islam? Dukhan disebutkan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Ad-Dukhan. Di surah tersebut dikisahkan bahwa akan datang hari ketika langit menurunkan asap nyata yang meliputi manusia.
Menurut sebagian besar ulama, ayat ini berkaitan dengan salah satu tanda besar yang akan terjadi sebelum kiamat benar-benar datang. Dukhan bukan hanya peringatan tentang datangnya kiamat, tapi juga teguran halus bagi manusia agar tidak lalai.
Apa itu Dukhan dalam Islam? Ini Penjelasan Lengkapnya

Pernahkah manusia membayangkan langit tiba-tiba dipenuhi asap tebal yang menyelimuti seluruh bumi? Dalam Islam, fenomena ini dikenal dengan sebutan dukhan.
Apa itu dukhan dalam Islam? Dikutip dari buku Pontensi, Penyebab, dan Dampak Dukhan, Adhitya (2021: 3), kata tersebut berasal dari bahasa Arab yang berarti “asap”.
Namun, ini bukan sekadar asap biasa, melainkan sebuah tanda yang diyakini akan muncul menjelang hari kiamat. Menariknya, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang apakah dukhan ini pernah terjadi atau masih akan datang.
Beberapa berpendapat bahwa asap tersebut pernah muncul pada masa Nabi Muhammad. Tepatnya saat kaum Quraisy mengalami kelaparan.
Sebagian besar ulama, termasuk dalam tafsir-tafsir klasik, percaya bahwa peristiwa ini belum terjadi dan akan menjadi bagian dari rangkaian besar peristiwa akhir zaman. Dukhan digambarkan sebagai asap yang menimbulkan penderitaan.
Konon, bagi orang beriman, efeknya seperti demam ringan. Tapi bagi yang ingkar kepada Allah, asap ini membawa siksaan berat. Ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut bukan sekadar simbolik.
Melainkan nyata dan akan terasa oleh seluruh umat manusia. Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad saw. menyebut dukhan sebagai salah satu dari sepuluh tanda besar kiamat.
Artinya, ketika fenomena ini muncul, maka dunia sudah sangat dekat dengan akhir perjalanan. Tidak ada lagi ruang untuk menunda-nunda tobat atau memperbaiki diri.
Baca juga: Apa Itu Wafrah dalam Sejarah Islam? Ini Penjelasannya
Itulah jawaban atas pertanyaan, “Apa itu dukhan dalam Islam?”. Tanda-tanda seperti ini mengingatkan umat bahwa ada kehidupan setelah kematian yang harus disiapkan. Bukan dengan ketakutan, tetapi dengan keyakinan dan amal yang tulus. (Gin)