Beranda110 Ribu Demonstran Sayap...

110 Ribu Demonstran Sayap Kanan Gelar Demo Tolak Imigran di London

Petugas polisi berdemonstrasi dengan para pendukung aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson dalam demo "Kebebasan Berbicara" di pusat kota London, Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS
Petugas polisi berdemonstrasi dengan para pendukung aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson dalam demo “Kebebasan Berbicara” di pusat kota London, Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS

Lebih dari 110 ribu orang di London turun ke jalan mengikuti aksi demo yang diorganisir oleh aktivis sayap kanan Tommy Robinson. Demo ini diberi tajuk “Unite the Kingdom”.

Dikutip dari The Guardian, Senin (15/9), demo yang berlangsung pada Sabtu (13/9) awalnya fokus pada kebebasan berpendapat. Namun, demo itu kemudian meluas jadi ujaran kebencian bahkan cenderung rasis yang menentang imigran.

Demonstran berkumpul di sepanjang Westminster Bridge. Banyak dari mereka yang datang ke London memakai kereta dan bus untuk mengikuti demonstrasi.

Seorang perempuan lanjut usia yang berasal dari Merseyside ikut demo bersama putranya, memegang spandung dengan gambar Charlie Kirk dan tulisan: “Tuhan memberkati, jangan lupa”.

Aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson menyapa para pendukungnya saat mereka berjalan mengibarkan bendera Union dan St George's Cross di pusat kota London dalam pawai "Kebebasan Berbicara" pada Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS
Aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson menyapa para pendukungnya saat mereka berjalan mengibarkan bendera Union dan St George’s Cross di pusat kota London dalam pawai “Kebebasan Berbicara” pada Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS

“Saya orang Inggris sejati. Ini ibu kota kami. Saya ada di sini hari ini untuk negara kami,” katanya.

Dia berkata pernah tinggal di Liverpool saat kecil dan tinggal bersama para imigran.

“Saya tinggal di antara tetangga dari Afrika, Pakistan. Kami semua satu. Ini bukan tentang ras, ini tentang pemerintah yang membuat negara kami terlalu padat,” ungkapnya.

Warga lainnya, Carol, datang ke London dari Wales untuk mengikuti demo. Dia mengatakan mengikuti demo karena menilai kerajaan Inggris harus bersatu karena mulai terpecah belah.

“Kita harus bersatu, kita semua,” kata Carol.

Para pendukung aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson, yang nama aslinya Stephen Yaxley-Lennon, menghadapi pengepungan polisi selama pawai "Kebebasan Berbicara" di pusat kota London pada Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS
Para pendukung aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson, yang nama aslinya Stephen Yaxley-Lennon, menghadapi pengepungan polisi selama pawai “Kebebasan Berbicara” di pusat kota London pada Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS

Dia membawa spanduk dengan tulisan: “Ubah pikiranku: RIP Charlie”, merujuk pada debat terbuka kampus yang sering dilakukan Charlie Kirk.

“Saya mengetahui Charlie Kirk sekitar setahun yang lalu karena dia muncul di lini masa media sosial saya,” katanya.

Demo itu juga ‘dihadiri’ Elon Musk secara daring. Lewat tautan video, Elon berbicara dengan massa.

“Saya rasa ada sesuatu yang sangat indah menjadi orang Inggris dan apa yang saya lihat terjadi di sini adalah kehancuran Inggris, awalnya erosi yang lambat tapi kini meningkat dengan cepat dengan migrasi besar-besaran yang tak terkendali,” kata Elon.

“Kegagalan pemerintah untuk melindungi orang-orang tak bersalah termasuk anak-anak yang diperkosa massal. Sungguh tidak masuk akal pemerintah telah gagal melindungi warganya, yang merupakan tugas dasar pemerintah,” kata Elon lagi.

Para pendukung aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson, yang bernama asli Stephen Yaxley-Lennon, mengibarkan bendera dalam pawai "Kebebasan Berbicara" di Trafalgar Square, London pada Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS
Para pendukung aktivis sayap kanan Inggris Tommy Robinson, yang bernama asli Stephen Yaxley-Lennon, mengibarkan bendera dalam pawai “Kebebasan Berbicara” di Trafalgar Square, London pada Sabtu (13/9/2025). Foto: Carlos Jasso/REUTERS

Tak hanya Elon, demo itu juga dihadiri politisi sayap kanan Prancis, Eric Zemmour. Dia mengatakan kebebasan rakyat berada dalam bahaya.

“Kalian mengalami penggantian besar-besaran orang-orang Eropa oleh mereka yang datang dari selatan dan berbudaya Muslim,” katanya.

“Anda dan kami sedang dijajah oleh bekas jajahan kami,” pungkasnya.

Namun, demo itu berakhir ricuh. Besarnya jumlah massa melebihi perkiraan polisi, sehingga bentrokan antara massa dan polisi tak bisa dihindari.

Kepolisian mengatakan setidaknya 25 orang ditangkap dan 26 anggota polisi terluka, termasuk 4 orang yang mengalami luka parah.

Massa ditangkap karena berbagai pelanggaran, di antaranya kerusuhan, kekerasan, hingga pengerusakan.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

More from Author

Pengakuan BGN soal Perhitungan Menu MBG Rp10 Ribu

Wakil Kepala BGN Nanik mengungkapkan instruksi Prabowo untuk program MBG selain berisi...

Bank Sentral AS Kembali Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga

Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) kembali memberi sinyal...

Komisi IV DPR Apresiasi Capaian Kebijakan Pangan Setahun Pemerintahan Prabowo

Pemerintah diharapkan akan terus melanjutkan kebijakan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

IWG Bangun Kemitraan Lokal di Indonesia

Model kemitraan ini memungkinkan IWG memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah yang sebelumnya...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Pengakuan BGN soal Perhitungan Menu MBG Rp10 Ribu

Wakil Kepala BGN Nanik mengungkapkan instruksi Prabowo untuk program MBG selain berisi susu, juga ada dua jenis lauk demi gizi anak Indonesia.

Bank Sentral AS Kembali Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga

Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) kembali memberi sinyal akan adanya penurunan suku bunga acuan lagi. Sebelumnya Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4 persen hingga 4,25 persen pada September lalu. Ketua Fed Jerome Powell dalam pidatonya pada gelaran konferensi National...

Komisi IV DPR Apresiasi Capaian Kebijakan Pangan Setahun Pemerintahan Prabowo

Pemerintah diharapkan akan terus melanjutkan kebijakan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

IWG Bangun Kemitraan Lokal di Indonesia

Model kemitraan ini memungkinkan IWG memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah yang sebelumnya belum tersentuh oleh operator ruang kerja internasional.

SKK Migas Angkat Peran Hulu Migas dalam Energi Nasional lewat Lomba Jurnalistik

Pengiriman karya jurnalistik SKK Migas-KKKS 2025 telah dibuka. Batas pengumpulan karya jurnalistik hingga 10 November 2025.

Warna-Warni Alam Jadi Tren Rambut 2025

Tren ini dianggap tak hanya soal estetika, tapi juga pesan inklusif, bahwa kecantikan ada di setiap generasi, dan warna rambut bisa jadi cerita pribadi masing-masing.

Maling Motor Kawakan Diringkus di Tangerang, Terungkap Berkat GPS Korban

Polisi menangkap dua pria di Tangerang karena mencuri motor. Ternyata, keduanya sudah beraksi 11 kali di Kota dan Kabupaten Tangerang.

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara Frans Seda NTT Ditutup

Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara sejak Rabu (15/10) hingga Kamis (16/10). Kepala Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan, menyebut bahwa penutupan tersebut akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. "Hari ini sampai Kamis 16 September 2025 pukul 06.00 WITA, operasi penerbangan...

Kepala Dusun di Kalbar Perkosa Ponakan 8 Kali, Terbongkar Karena Unggahan FB

Polisi menangkap kepala dusun di Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalbar yang memerkosa keponakannya. Pelaku mengimingi korban akan dinikahinya.

Kejagung Berpotensi Usut TPPU Kasus Pembalakan Liar Hutan di Mentawai

Kejagung buka peluang mengusut dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait aksi pembalakan liar kayu meranti di Pulau Sipora, Mentawai, Sumatera Barat.

Prabowo: Banyak Pimpinan Politik Tak Mau Kerjakan PR, Takut Angka dan Bisnis

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyinggung masih banyak pimpinan politik yang tidak memahami ekonomi. Ia menilai sebagian besar pemimpin politik justru enggan berurusan dengan data dan angka, padahal pemahaman terhadap ekonomi dan bisnis menjadi hal penting bagi masa depan Indonesia. "Banyak pemimpin politik, saya rasa, tidak mau mengerjakan...

Canda Prabowo Bilang Pernah Kuliah di Oxford, Padahal Cuma ke Toko Buku

Dalam forum Forbes Global CEO Conference, Presiden Prabowo melontarkan candaan tentang kuliah di Oxford dan Harvard, meski hanya berkunjung ke toko buku.